Keteladanan sebagai metode penentu keberhasilan pendidikan anak dalam keluarga

photo author
- Selasa, 8 Oktober 2024 | 17:00 WIB
Keberhasilan pendidikan anak dalam keluarga butuh keteladanan (Dok. Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si.)
Keberhasilan pendidikan anak dalam keluarga butuh keteladanan (Dok. Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si.)

Kelima, metode perintah dan larangan. Orang tua harus menetapkan aturan yang jelas untuk
anaknya. Orang tua harus memberitahu anak, mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak bisadilakukan.

Supaya aturan ini berhasil ditaati, orang tua harus melibatkan anak dalam membuat aturan. Larangan apa yang memberatkannya atau perintah apa yang sulit dipatuhi. Tanpa diskusi dengan anak, tanpa penjelasan kenapa orang tua melarangnya melakukan ini dan itu, anak hanya akan
mengalami kebingungan.

Keenam, metode penghargaan dan hukuman. Saat aturan sudah ditetapkan melalui diskusi
dengan anak, selanjutnya adalah waktu bagi mereka untuk berlatih mentaatinya. Anak memang tidak bisa berubah dalam sekali waktu.

Namun, bukan berarti orang tua bisa meloloskan mereka saat melakukan kesalahan. Inilah fungsi dari metode penghargaan dan hukuman. Dukung, kuatkan dan puji anak saat ia berhasil mentaati aturan keluarga. Berikan hukuman untuk membuat anak jera dan menyadari kesalahannya.

Ketujuh, metode mendongeng. Anak-anak paling suka dibacakan dongeng atau mendengarkan
kisah. Orang tua bisa memanfaatkan metode mendongeng untuk menanamkan prinsip kebaikan pada anak. Bacakanlah kisah para nabi dan rasul, atau juga cerita orang-orang baik di sekitar kita.

Kemudian ceritakan pada anak-anak bahwa kebaikan para nabi dan rasul serta orang-orang yang dapat dijadikan tokoh/idola ini harus diterapkan di dunia.

Kedelapan, metode. Setiap kesalahan yang anak lakukan, itu adalah pembelajaran nyata bagi
mereka. Tanpa adanya kesalahan, justru anak tidak akan mengenal mana hal yang benar. Jadi,
manfaatkan kesalahan sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan.

Jika memungkinkan, orang tua pun bisa berbagi kesalahan yang telah diperbuat dan menjadikannya sebagai pembelajaran bersama-sama. Namun, jarang ada orang tua yang berani mengakui kesalahannya. Banyak diantaraorang tua yang malu dan gengsi untuk menunjukkan kesalahan dan kekhilafan yang dilakukannya, apalagi di depan anak-anaknya. *

Penulis : Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si.
Ketua Pusat Studi Kebudayaan Indonesia Pengembangan Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat dan Keagamaan (KIP3MK) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta
Dewan Penasehat Paguyuban Keluarga Sakinah Teladan Nasional (KST) Provinsi DIY

 

Halaman:

Artikel Selanjutnya

Islam agama fitrah

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X