HARIAN MERAPI - Hasad adalah merasa tidak suka dengan nikmat yang telah Allah berikan kepada orang lain.
Hasad adalah mengharapkan hilangnya nikmat Allah dari orang lain, bahkan semata-mata merasa
tidak suka dengan nikmat yang Allah berikan kepada orang lain itu sudah terhitung hasad baik diiringi harapan agar nikmat tersebut hilang ataupun sekadar merasa tidak suka.
Demikianlah hasil pengkajian yang dilakukan oleh Syaikul Islam Ibnu Taimiyyah. Beliau menegaskan bahwa definisi hasad adalah merasa tidak suka dengan nikmat yang Allah berikan kepada orang lain.
Baca Juga: Vaksin cacar monyet hanya diberikan kepada populasi berisiko, ini alasannya menurut dokter
Hasad selain membahayakan hati juga berbahaya bagi badan, dan merusak agama seseorang.
Hasad bertolak belakang dengan iman yang sempurna. Nabi bersabda: “Kalian tidak akan beriman hingga menginginkan untuk saudaranya hal-hal yang dia inginkan untuk dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Karena besarnya permasalahan hasad ini maka Allah SWT dan Rasulullah Muhammad SAW
memberikan perhatian secara khusus dan melarang dengan sangat tegas dari perbuatan itu. Hasad, selain membuat sakit diri sendiri juga membuat sakit orang lain, dan itu hukumnya haram.
Allah SWT berfirman, tentang orang yang menyakiti orang mukmin: “Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata”. (QS. Al-Ahzab; 33:58).
Islam juga mencela orang yang berbuat hasad: “Ataukah mereka dengki kepada manusia
(Muhammad) lantaran karunia yang Allah telah berikan kepadanya.” (QS. An-Nisa’; 4:54). Allah
SWT secara khusus memerintahkan kita agar berlindung dari orang sifat hasad sebagaiman dalam firman-Nya: “Dan (aku berlindung) dari kejahatan orang dengki apabila ia dengki.” (QS. Al-Falaq; 113:5).
Di antara yang menyebabkan munculnya sifat hasad adalah: permusuhan dan kebencian,
sombong dan ujub, cinta jabatan dan gila hormat, serta jiwa yang buruk lagi bahil. Adapun efek
negatif dari sifat hasad adalah:
(1) sakit hati sehingga mengharapkan agar nikmat yang diperoleh seseorang hilang, (2) merasa senang jika orang lain yang dibenci tertimpa musibah, (3) menjauhi, memusuhi dan memutuskan hubungan, dan (4) meremehkan dan menjatuhkan orang lain.
Akar permasalahan dari adanya permusuhan (yang berakibat saling menjatuhkan) adalah
karena ada satu hal atau satu tujuan yang diperebutkan oleh banyak orang yang berkepentingan.
Makanya hasad biasanya terjadi antar orang yang seprofesi atau sejawat, yang muara seluruh
permasalahan di atas adalah cinta dunia yang berlebihan. Dunia itu sempit dan sangat terbatas,
sehingga kalau orang berebut dengan segenap kerakusannya akan semakin terasa sempit.
Oleh karena itu cintailah akhirat karena akhirat itu luas dan persaingan urusan akhirat itu tidak akan mendatangkan kedengkian atau kebencian selamanya.