Iman kepada takdir sumber kekuatan orang beriman

photo author
- Kamis, 29 Agustus 2024 | 17:00 WIB
 Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. Ketua Dewan Penasehat KAHMI Majlis Wilayah DIY, Ketua Dewan Pembina Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H) Halal Center Syarikat Islam Provinsi DIY, Dewan Penasehat Pimpinan Pusat Keluarga Alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PP KAUMY) (Dok. Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. Ketua Dewan Penasehat KAHMI Majlis Wilayah DIY, Ketua Dewan Pembina Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H) Halal Center Syarikat Islam Provinsi DIY, Dewan Penasehat Pimpinan Pusat Keluarga Alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PP KAUMY) (Dok. Pribadi)

HARIAN MERAPI - Iman kepada takdir adalah sumber kekuatan orang beriman. Allah SWT adalah Zat yang Maha Merajai seluruh alam semesta. Dia mengatur segala sesuatu yang ada di dalam kerajaan-Nya dengan kebijaksanaan dan kehendak-Nya sendiri.

Maka dari itu apa saja yang terjadi di alam semesta ini, semuanya berjalan sesuai dengan kehendak yang telah direncanakan sejak semula oleh Allah SWT dan juga mengikuti peraturan-peraturan yang telah ditetapkan dalam alam yang maujud ini.

Allah SWT berfirman: “Segala sesuatu itu di sisi Allah adalah dengan ketentuan takdir.” (QS.
Ar-Ra’d; 13:8).

Baca Juga: Gegara terlilit utang, dua oknum polisi dan seorang warga sipil curi uang milik bank sebesar Rp2,6 miliar

Sebagai seorang muslim, wajib beriman kepada Qadha dan Qadar. Walaupun segala sesuatunya telah diatur dan ditetapkan oleh Allah SWT, namun manusia mukmin diwajibkan berikhtiar dan berusaha mencapai segala yang dicita-citakan demi kebahagiaan dunia dan akhirat.

Oleh sebab itu iman kepada takdir tidak boleh menjadikan orang-orang beriman itu pasrah kepada Takdir Allah, tetapi harus berjuang mencari kemaslahatan dunia dan akhirat, serta berusaha menghindari perbuatan mungkar dan maksiat.

Berikut ini ayat-ayat Al-Qur’an tentang perintah untuk beriman kepada takdir Allah SWT;
yakni:

Pertama, kunci-kunci pembuka pintu untuk mengetahui yang gaib itu hanya ada pada Allah,
tidak ada seorang pun yang memilikinya.

Baca Juga: Hati-hati, minuman manis memiliki risiko lebih tinggi dari nasi untuk sebabkan diabetes tipe 2

Firman Allah SWT: “Kunci-kunci semua yang gaib ada pada-Nya; tidak ada yang mengetahuinya selain Dia. Dia mengetahui apa yang ada di darat dan di laut. Tidak ada sehelai daun pun yang gugur yang tidak diketahui-Nya. Tidak ada sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan (tertulis) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuz).” (QS. Al-An’am; 6:59).

Kedua, semua aktivitas manusia dalam pengawasan Allah SWT. Firman Allah SWT:
“Engkau (Nabi Muhammad) tidak berada dalam suatu urusan, tidak membaca suatu ayat Al-Qur’an, dan tidak pula mengerjakan suatu pekerjaan, kecuali Kami menjadi saksi atasmu ketika kamu melakukannya. Tidak ada yang luput sedikit pun dari (pengetahuan) Tuhanmu, walaupun seberat zarah, baik di bumi maupun di langit. Tidak ada sesuatu yang lebih kecil dan yang lebih besar daripada itu, kecuali semua tercatat dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuz).” (QS. Yunus; 10:61).

Ketiga, semua bencana dan malapetaka yang menimpa permukaan bumi, seperti gempa bumi,
banjir dan bencana alam yang lain serta bencana yang menimpa manusia, seperti kecelakaan, penyakit dan sebagainya telah ditetapkan akan terjadi sebelumnya dan tertulis di Lauh Mahfudz.

Firman Allah SWT: “Tidak ada bencana (apa pun) yang menimpa di bumi dan tidak (juga yang menimpa) dirimu, kecuali telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami mewujudkannya. Sesungguhnya hal itu mudah bagi Allah.” (QS. Al-Hadid; 57:22).

Baca Juga: Mensesneg Pratikno Dukung PWI Pusat Wujudkan Grha Pers Pancasila dan Pusat Diklat Wartawan Internasional

Keempat,  Allah mengetahui secara detil dan terperinci semua ciptaan-Nya di langit maupun
di bumi, sudah terdapat dalam sebuah Kitab induk yang tersimpan di Lauh Mahfuzh Sesungguhnya yang demikian itu, tercatatnya data seluruh ciptaan Allah pada sebuah buku induk, sangat mudah bagi Allah, karena Allah Tuhan Yang Memelihara seluruh alam.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X