HARIAN MERAPI - Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kebahagiaan adalah suatu keadaan pikiran atau perasaan kesenangan, ketenteraman hidup secara lahir dan batin yang maknanya adalah untuk meningkatkan visi diri dalam kehidupan.
Sedangkan menurut pandangan psikologi positif, kebahagiaan atau happiness adalah suatu cara hidup yang dapat membuat individu memenuhi segala potensinya dan mampu bergerak ke arah kehidupan manusia yang lebih baik.
Kebahagiaan yang hakiki dapat diraih saat manusia mengenali siapa dirinya, mengenali Tuhannya, mengenali dunia dan mengenali akhirat.
Baca Juga: Pemegang polis Jiwasraya tolak program restrukturisasi, ini yang dilakukan OJK
Setidaknya ada lima aspek untuk meraih pertumbuhan kebahagiaan sempurna, yang menurut
Seligman disebut dengan “flourishing”, yakni keadaan seseorang yang menunjukkan perkembangan optimal dan fungsi-fungsi berjalan dengan sangat baik.
Lima aspek yang menentukan flourishing dikenal dengan istilah “PERMA” (positive emotion, engagement, positive relationship, meaning, dan accomplishment). Secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pertama, positive emotion (emosi positif). Emosi positif dapat dicapai melalui dua sumber,
yaitu kenikmatan dan kesenangan. Kenikmatan adalah kondisi kebahagiaan yang berkaitan dengan hal-hal yang bersentuhan dengan fisik atau tubuh.
Misalnya orang yang lapar akan bahagia kalau bisa menikmati makanan yang lezat. Sementara kesenangan merupakan kebahagiaan yang berhubungan dengan hal-hal yang bekaitan dengan rohani atau kejiwaan manusia, semisal kepuasan intelektual dan kreativitas.
Baca Juga: Jelang Pilkada 2024, Kapolres silaturahmi lurah dan kades se-Kabupaten Semarang
Kedua, engagement (kelekatan). Engagement adalah sebuah kondisi jiwa yang hanyut
menyatu dalam sebuah aktivitas.
Seseorang yang ketika melakukan suatu aktivitas seluruh perhatian baik fisik maupun psikis diarahkan secara totalitas kepada aktivitas itu, maka orang itu dikatakan memiliki engagement yang baik.
Fokus pada sesuatu yang sedang digelutinya akan dapat meningkatkan kebahagiaan seseorang. Sebaliknya, mereka yang dalam melakukan suatu aktivitas tidak focus dan terpencar orientasinya menjadikan kehampaan hidup.
Ketiga, positive relationships (hubungan positif). Relasi sosial merupakan hubungan timbal
balik antar individu yang saling mempengauhidan didasarkan pada klesadaran untuk saling menolong.
Baca Juga: Hasil Lelang Proyek BP2JK DIY Dipertanyakan Objektivitasnya Oleh Belasan Kontraktor, Ini Masalahnya
Relasi sosial merupakan proses mempengaruhi di antara dua orang. Seseorang yang mampu
membangun relasi sosial yang baik akan berdampak positif pada tingkat kebahagiaannya.