HARIAN MERAPI - Agama Islam memandang bahwa semua harta di dunia ini adalah milik Allah ta’ala, manusia hanya berhak mengelola dan memanfaatkannya. Meskipun demikian, Islam juga mengakui hak pribadi seseorang yang harus diakui eksistensinya dan membawa keberkahan dalam hidupnya.
Salah satu ciri harta berkah adalah halal cara mendapatkannya, memanfaatkannya, dan menyalurkannya.
Harta yang berkah itulah yang membawa kebahagiaan dan kesejahteraan bagi pemiliknya lahir
maupun batin. Harta yang baik dan berkah tidak saja menyejahterakan individu pemiliknya, tetapi
juga masyarakat secara keseluruhan.
Baca Juga: Inilah beberapa modus judi online untuk hindari jerat yang dipasang pemerintah
Kehalalan harta yang didapat juga akan menentukan kebahagiaan seseorang atau tidak. Ia
tidak akan pernah merasa tenang dalam hidup jika harta yang didapat adalah harta haram.
Rasulullah bersabda: “Demi Allah, bukanlah kemiskinan yang aku takutkan (akan merusak agama) kalian, akan tetapi yang aku takutkan bagi kalian adalah jika (perhiasan) dunia dibentangkan (dijadikan berlimpah) bagi kalian sebagaimana (perhiasan) dunia dibentangkan bagi umat (terdahulu) sebelum kalian. Maka kalian pun berlomba-lomba mengejar dunia sebagaimana mereka berlomba-lomba mengejarnya, sehingga (akibatnya) dunia (harta) itu membinasakan kalian sebagaimana dunia membinasakan mereka”. (HR. Bukhari Muslim).
Selain kehalalan harta yang dimiliki, berikut ini adalah beberapa tips hidup bahagia menurut
pandangan Islam; yakni:
Pertama, selalu bersyukur kepada Allah SWT. Kehidupan di dunia akan jauh terasa lebih
bahagia jika kita banyak bersyukur atas apapun yang telah Allah karuniakan kepada kita.
Baca Juga: Presiden lantik Supratman Andi Agtas sebagai Menkumham, gantikan Yasonna Laoly. Berikut profilnya
Sebagaimana firman-Nya: ” Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS. Ibrahim; 14:7).
Kedua, selalu melihat ke bawah. Rasulullah Muhammad SAW bersabda: “Lihatlah orang
yang ada di bawahmu dan jangan melihat orang yang ada di atasmu, sebab itu lebih baik agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah.“ (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).
Ketiga, sering bersedekah. Dengan bersedekah, hidup akan jauh lebih berkah dan lapang.
Sebagaimana janji Allah SWT: “Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan”. (QS. Al-Baqarah; 2:245).
Keempat, berbaik sangka kepada Allah SWT. Dari Anas RA. sesungguhnya Nabi saw. masuk
untuk menemui seorang pemuda yang sedang sakaratul maut, maka Rasulullah SAW bersabda:
Bagaimana keadaanmu? Pemuda itu berkata, “Ya Rasulullah SAW! aku mengharapkan rahmat Allah dan aku sangat takut akan dosa-dosaku.”
Baca Juga: Upacara Peringatan HUT ke-79 RI di Mini Zoo Jogja Exotarium, Kerbau Bule Jadi Salah Satu Pesertanya
Kemudian Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah takut dan roja’ berkumpul dalam hati seorang hamba dalam keadaan seperti ini kecuali Allah akan memberikan kepadanya apa-apa yang diharapkannya, dan akan memberikan keamanan kepadanya dari perkara yang ditakutinya.” (HR. at-Tirmidzi dan Ibnu Majah).