Rawan, remaja keluyuran di kafe, ini yang terjadi

photo author
- Senin, 26 Agustus 2024 | 09:30 WIB
ilustrasi (dok harianmerapi.com)
ilustrasi (dok harianmerapi.com)

SEORANG remaja usia 17 tahun, MRF, warga Sleman, babak belur dihajar dua pengunjung kafe di kawasan Gedongtengen Yogya baru-baru ini. Gara-garanya sepele, remaja tersebut menepuk pundak seorang perempuan dari belakang yang dikira temannya. Namun diduga sang pacar perempuan tersebut tidak terima dan melakukan penganiayaan terhadap remaja tersebut, yakni dengan cara menusuknya dengan pecahan botol.

Apakah tidak ada yang melerai saat peristiwa terjadi ? Entahlah, yang jelas si remaja itu mengalami luka di beberapa bagi tubuh, antara lain di dahi akibat dihantam dengan pecahan botol. Akibat lukanya, korban mendapat sepuluh jaihitan. Usai kejadian, korban melapor ke polisi hingga kedua pelaku, yakni FET (29), warga Sewon Bantul dan Har (20) warga Imogiri Bantul ditangkap di rumah masing-masing.

Kedua pelaku kini masih mendekam di tahanan Polsek Gedongtengen Yogya. Masih belum jelas, apakah mereka yang terlibat kejadian tersebut dalam kondisi mabuk atau tidak. Ini penting dalam pengusutan untuk mengetahui sejauh mana tingkat kesadaran saat melakukan perbuatan. Mungkin muncul pertanyaan, untuk apa MRF datang ke kafe, bukankah ia belum cukup umur untuk mendatangi tempat hiburan.

Baca Juga: Terpidana kasus 'kopi sianida' Jessica Kumala Wongso keluar dari penjara

Polisi masih perlu mengembangkan kasus tersebut,  terutama mengungkap motif dari perbuatan tersebut. Benarkah MRF tidak mengetahui bahwa perempuan yang ditepuknya bukan temannya atau hanya sekadar alibi ?

Selain itu, reaksi pelaku juga sangat berlebihan. Padaha, korban sudah meminta maaf kepada perempuan tersebut. Namun nampaknya, emosi lebih mendominasi sehingga terjadi penganiayaan.

Pertanyaan lainnya, apakah di tempat tersebut tak cukup pengamanan ? Misalnya, ketika pelaku memecah botol, apakah tidak ada petugas yang mengetahui sehigga terjadi penganiayaan ? Masih banyak hal yang perlu dikembangkan guna mengungkap kejadian yang sebenarnya. Sekalipun demikian, banyak pelajaran bisa dipetik dari peristiwa tersebut.

Baca Juga: Hasto tuduh Jokowi gunakan penegak hukum untuk intimidasi, begini jawaban Istana

Tidak sepantasnya anak-anak, remaja atau pelajar, bermain di kafe atau tempat hiburan. Suasanya di kafe, umumnya tidak kondusif untuk remaja. Sehingga dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tak diperhitungkan, seperti pada kasus di atas. Kasus di atas kiranya tak bisa diselesaikan secara musyawarah, melainkan harus diusut tuntas hingga vonis pengadilan. Ini sekaligus untuk memberi pelajaran kepada pelaku kekerasan agar tidak ringan tangan melukai orang lain. (Hudono)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Perlu penertiban pengamen di Jogja 

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:00 WIB

Begini jadinya bila klitih melawan warga

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Juragan ikan ketipu perempuan, begini modusnya

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Ngeri, pekerja tewas di septic tank, ini gara-garanya

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:00 WIB

Pak Bhabin kok urusi kawin cerai

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:30 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Waspadai bukti transfer palsu

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:30 WIB
X