HARIAN MERAPI - Kecemasan adalah gangguan alam perasaan yang ditandai dengan kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tetapi belum mengalami gangguan dalam menilai realitas, kepribadian masih tetap utuh dan perilaku dapat terganggu, tetapi masih dalam batas-batas normal.
Beberapa faktor yang dapat memicu kondisi ini, antara lain: aktivitas berlebihan pada area otak yang terlibat dalam pengaturan emosi dan perilaku.
Keadaan lingkungan, seperti kesulitan di tempat kerja, masalah hubungan, ataupun masalah
keluarga. Keadaan medis, seperti mengidap penyakit tertentu, efek samping dari obat, stres karena operasi, ataupun masa pemulihan yang cukup lama.
Baca Juga: LKBH Pandawa launching Pandawa Mangkal, berikut programnya
Gejala gangguan cemas pada seseorang bisa muncul dalam bentuk: (1) rasa khawatir atau takut berlebihan, bahkan panic, (2) tegang, perasaan tidak nyaman, merasa selalu dalam bahaya, (3) merasa gelisah atau tidak dapat duduk tenang, (4) bicara berlebihan dan cepat, (5) sulit konsentrasi, (6) takut hilang kendali, takut mati, atau takut menjadi gila, dan (7) imsomnia (susah tidur).
Lawan kata dari kecemasan adalah ketenangan batin atau ketenangan jiwa. Ketenangan jiwa
merupakan salah satu sumber hebahagiaan hidup sebagai buah dari ketakwaan seseorang. Dalam
Islam, konsep ketenangan jiwa atau 'sakinah' merupakan hal yang sangat penting.
Sakinah berarti ketenangan, ketenteraman, dan kedamaian yang bersumber dari dalam diri seseorang sebagai buah dari keimanan yang sebenar-benar iman dan takwa kepada kebesaran dan keadilan Allah SWT.
Agama Islam memberikan pedoman secara detail bagaimana menekan cemas berlebihan
untuk dijadikan solusi harian maupun untuk mengambil hikmah, motivasi, dan pelajaran dalam
hidup sehar-hari, sehingga memiliki ketenangan jiwa; yakni:
Baca Juga: Ciptakan hunian rumah aman, sehat dan nyaman, PT Djarum renovasi 80 RSLH di Kudus
Pertama, Allah menganugerahkan nikmat-Nya dengan menanamkan ketenangan dalam hati
orang-orang yang beriman.
Firman Allah SWT: “Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin untuk menambah keimanan atas keimanan mereka (yang telah ada). Dan milik Allah-lah bala tentara langit dan bumi, dan Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.” (QS. Al-Fath; 48:4).
Kedua, adalah doa pemuda Ashabul Kahfi saat berlindung di dalam gua yang dapat
digunakan sebagai dzikir harian. Firman Allah SWT: “Ya Tuhan kami. Berikanlah rahmat kepada
kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan kami.’ (QS. Al-Kahfi; 18:10).
Ketiga, orang-orang yang mengatakan dan mengakui bahwa Tuhan Yang Menciptakan,
Memelihara, dan Menjaga kelangsungan hidup, maka para malaikat akan turun untuk mendampingi mereka pada saat-saat diperlukan.
Baca Juga: Dekan FH UII Ingatkan Jangan Manfaatkan Boikot Produk Israel untuk Persaingan Usaha
Firman Allah SWT: “Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu.” (QS. Al-Fushilat; 41:3).