HARIAN MERAPI - Lima atau panca lingkungan pendidikan anak itu secara berturut-turut adalah:
Pertama, lingkungan keluarga. Melalui keluarga, anak akan belajar memperhatikan sikap-sikap orangtua dalam beribadah, sopan santun (Jawa:unggah ungguh), penghormatan kepada orang
lain, keramahtamahan serta sikap terhadap pendidikan anak.
Orangtua yang menghendaki anaknya memiliki sikap serta motivasi belajar yang tinggi harus memperlihatkan contoh atau keteladanan dan dorongan ke arah yang diinginkan.
Sikap dan gaya kepemimpinan orangtua dalam keluarga akan memberikan kemungkinan yang sangat besar terhadap sukses atau gagalnya usaha seorang anak dalam membentuk pribadinya yang saleh/salehah.
Kedua, lingkungan sekolah/madrasah. Di sekolah/madrasah, yang berperan penting dalam
pembentukan kepribadian anak adalah karakteristik anak itu sendiri, teman sebaya (peer-group),
pendidik dan tenaga kependidikan, interaksi dan metode pembelajaran yang diterapkan serta fasilitas pembelajaran yang tersedia.
Sebagaimana diketahui tugas guru (pendidik) di sekolah di samping sebagai penyampai ilmu pengetahuan (transmitter of knowledge) juga sebagai pengelola pembelajaran (director of learnng) yang juga berperan untuk membentuk pribadi anak.
Dari suasana pembelajaran yang baik di sekolah akan melahirkan pribadi-pribadi unggul dengan karakter yang sangat kuat.
Baca Juga: Nagita Slavina digadang-gadang jadi cawagub dampingi Bobby Nasution
Ketiga, lingkungan masyarakat. Masyarakat dapat diartikan sebagai suatu tatanan sosial
dengan tata nilai dan budaya tertentu. Dalam pengertian yang seperti ini, masyarakat adalah wadah dan wahana pendidikan bagi anak-anak.
Masyarakat terbentuk sebagai wujud ketergantungan individu terhadap orang lain. Manusia selalu berada dalam antar hubungan dan antar aksi dalam masyarakatnya, dan ini adalah kesempatan yang penting bagi anak untuk melakukan sosialisasi secara lebih luas.
Masyarakat peduli pendidikan dan kota/desa ramah anak merupakan lingkungan yang
sangat kondusif bagi terbentuknya pribadi anak yang penuh kesalehan.
Keempat, tempat ibadah. Tempat ibadah (masjid) merupakan wahana yang paling potensial
bagi terbentuknya pribadi/karakter saleh/salehah yang merupakan tujuan pembentukan generasi
emas.
Baca Juga: DPR RI setuju pembentukan Pansus Haji untuk evaluasi pelaksanaan ibadah haji 2024
Optimalisasi peran masjid bagi pembentukan generasi emas menjadi semakin urgen ketika tiga
lembaga yang lain belum mampu secara sinergis memerankan fungsinya secara maksimal, mengingat masjid di samping sebagai tempat ibadah juga sebagai sarana menimba ilmu pengetahuan dan meningkatkan kecerdasan umat.