HARIAN MERAPI - Al-Quran memberikan rambu-rambu dalam melakukan komunikasi, agar senantiasa dalam koridor yang benar dan membahagiakan; diantaranya:
Pertama, qaulan sadidan (pembicaraan yang benar). Firman Allah SWT: “Dan hendaklah takut
(kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.” (QS. An-Nisa’; 4:9).
Qaulan sadidan yakni pembicaraan yang benar. Dengan selalu berkata benar, akan membuahkan
rasa sikap saling percaya dan saling menghormati. Sebaliknya, jika sudah mulai mengembangkan
kebohongan dan ketidakjujuran akan menyebabkan tumbuhnya ketidakpercayaan.
Baca Juga: Tips bugar usai beribadah haji, jalan kaki atau bersepeda
Dengan demikian, komunikasi tidak akan efektif lagi karena telah tercipta “block” atau gangguan atau hambatan dalam komunikasi. Dan membangun kepercayaan lagi ketika sudah merasa ada dusta diantara kita bukanlah merupakan sesuatu yang mudah dilakukan.
Kedua, qaulan kariman (perkataan yang mulia). Firman Allah SWT: “Dan Tuhanmu telah
memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan 'ah' dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS. Al Isra; 17:23).
Komunikasi hendaknya menggunakan qaulan kariman atau perkataan yang mulia. Terlebih
kamunikasi antara anak dengan orang tua, dimana anak tidak boleh membentak dan menghardik
orang tua.
Islam menghendaki sopan dan santun dalam berkomunikasi, terlebih dengan orang tua atau mereka yang sudah berusia tua atau juga orang-orang yang dituakan.
Baca Juga: Tegas! Seleksi PPDB pakai KK palsu akan dibatalkan
Konsep qaulan kariman menekankan aspek etika dan penghormatan dalam berkomunikasi dengan orang lain. Ketiga, qaulan ma’rufan (perkataan yang baik).
Firman Allah SWT: “Janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya harta (mereka yang ada dalam kekuasaan)-mu yang Allah jadikan sebagai pokok kehidupanmu. Berilah mereka belanja dan pakaian dari (hasil harta) itu dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik. Janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya harta (mereka yang ada dalam kekuasaan)-mu yang Allah jadikan sebagai pokok kehidupanmu. Berilah mereka belanja dan pakaian dari (hasil harta) itu dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik.” (QS. An-Nisa’; 4:4-5).
Perkataan yang ma’ruf atinya perkataan yang sesuai dengan norma-norma dam nilai-nilai yang
berlaku di masyarakat. Dalam pengertian yang lain juga perkataan yang pantas dengan latar belakang dan status sosial seseorang.
Intinya ketika berkomunikasi dengan orang lain pergunakanlah bahasa dan kosa kata yang mudah difahami lawan bicara.
Baca Juga: Musik Inklusi Gandana, Launching Mini Album
Jangan menggunakan kata-kata yang membingungkan dan tidak dimengerti oleh orang yang berkomunikasi. Qaulan ma’rufan menekankan aspek pengetahuan dan pemahaman dalam berkomunikasi.