Hikmah dan makna Sa’i dalam ibadah Haji, hidup harus bekerja keras meraih rezeki

photo author
- Kamis, 20 Juni 2024 | 06:41 WIB
Dr. Drs. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si, Dosen Program Magister dan Doktor FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,  Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta, Dewan Penasihat PP KAUMY Keluarga Alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (Dok. Pribadi)
Dr. Drs. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si, Dosen Program Magister dan Doktor FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta, Dewan Penasihat PP KAUMY Keluarga Alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (Dok. Pribadi)

Kedua, rezeki karena berusaha (bekerja). Rezeki yang didapatkan manusia karena usaha yang
dikerjakan berupa kerja keras.

Berkenaan dengan ini Allah berfirman: “Dan bahwa manusia hanya
memperoleh apa yang telah diusahakannya, dan sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya), kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna.” (QS. An-Najm; 52:39-41).

Ketiga, rezeki karena sedekah. Allah telah menjanjikan manusia bahwa diri-Nya akan
memberi banyak rezeki bagi mereka yang mau mengeluarkan sebagian harta di jalan-Nya.

Firman Allah: “Barangsiapa meminjami Allah dengan pinjaman yang baik maka Allah melipatgandakan ganti kepadanya dengan banyak. Allah menahan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.” (QS. Al-Baqarah; 2:245).

Rasulullah Muhammad SAW bersabda: ”Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya.” (HR. Muslim).

Keempat, rezeki karena bersyukur kepada Allah SWT. Seorang muslim seyogyanya selalu
bersyukur kepada-Nya agar nikmat ditambah dan melmpah. Allah berfirman: “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim; 14:7).

Kelima, rezeki karena menikah. Allah SWT menjamin dengan menikah akan memdatangkan
banyak rezeki, sebagaimana firman-Nya: “Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya), Maha Mengetahui.” (QS. An-Nur; 24:32).

Keenam, rezeki karena istighfar atau taubat. Taubatnya seseorang jugamenjadi penyebab
rezeki diberikan sebagaimana firman-Nya: “Maka aku berkata (kepada mereka), “Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu.” (QS. Nuh; 71:10-12).

Ketujuh, rezeki karena anak, cucu dan keluarga. Keluarga, terutama anak adalah salah satu
pintu rezeki bagi kedua orang tuanya.

Allah SWT berfirman: “Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan kepadamu. Membunuh mereka itu sungguh suatu dosa yang besar.” (QS. Al-Isra’; 17:31).

Orang-orang yang beriman jangan pernah takut kekurangan uang atau harta benda sebab kehadiran anak-anak. Selama seseorang mau bekerja dan berusaha, Allah SWT akan bukakan pintu rezeki-Nya.

Kedelapan, rezeki yang tidak terduga datangnya. Allah SWT akan banyak memberikan rezeki
yang tidak disangka-sangka kepada manusia, sebagaimana firman-Nya: “Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu.” (QS. At-Talaq; 65:2-3).

(Oleh : Dr. Drs. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si, Dosen Program Magister dan Doktor FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,  Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta, Dewan Penasihat PP KAUMY Keluarga Alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta) *

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X