HARIAN MERAPI - Ketika menyebut anak, banyak ayat Al-Quran yang mengaitkan dengan harta, yakni keduanya (anak dan harta) adalah perhiasan dunia (QS. al-Kahfi; 18:46). Allah SWT juga menyebutkan bahwa anak merupakan ujian bagi kedua orang tuanya.
Dengan kata lain, orang tua memiliki kewajiban untuk mendidik dan menjadikan anak-anaknya menjadi anak yang saleh/salehah, bermanfaat bagi diri, keluarga, masyarakat, bangsa, dan agamanya.
Namun, di tengah kesibukan dan kepentingan pribadi orang tua, tidak sedikit di antara mereka yang gagal dalam mendidik anak-anaknya menjadi anak yang saleh/salehah.
Baca Juga: Hikmah dari selalu menyempatkan membaca Alquran meski di kala waktu sempit
Karena itu, Allah SWT berfirman: ”Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu
merupakan cobaan (ujian), dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar”. (QS al-Anfal; 8:28).
Setiap orang tua pasti mengharapkan agar anak-anaknya dapat berhasil dengan baik dalam
melaksanakan tugas-tugas perkembangannya dan tidak melakukan bderbagai kekerasan sebagaimana banyak terjadi sekarang ini.
Agar anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik sesuai dengan harapan orang tua, yakni menjadi anak yang menyejukkan mata (qurrota a’yun), maka orang tua harus
memperhatikan empat lingkungan pendidikan anak.
Empat lingkungan pendidikan anak merupakan sasana yang sangat tepat untuk menangkal
berbagai agresivitas pelajar yang sering muncul akhir-akhir ini. Dengan mensinergiskan catur pusat pendidikan, peluang anak-anak dan remaja dapat dieliminir secara signifikan. Catur pusat pendidikan anak itu adalah:
Baca Juga: Kecelakaan maut rombongan SMK Lingga Kencana Depok, Pakar: Akibat penggunaan komponen palsu
Pertama, lingkungan keluarga. Melalui keluarga, anak akan belajar memperhatikan sikap-sikap
orang tua dalam beribadah, sopan santun (Jawa:unggah ungguh), penghormatan kepada orang lain, keramahtamahan serta sikap terhadap pendidikan anak.
Orang tua yang menghendaki anaknya memiliki sikap serta motivasi belajar yang tinggi harus memperlihatkan contoh atau keteladanan dan dorongan ke arah yang diinginkan.
Sikap dan gaya kepemimpinan orang tua dalam keluarga akan memberikan kemungkinan yang sangat besar terhadap sukses atau gagalnya usaha seorang anak dalam membentuk pribadinya yang saleh/salehah.
Kedua, lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah merupakan wahana yang sangat berperan
terhadap keberhasilan anak pada kehidupannya di kelak kemudian hari. Di sekolah, aktor yang berperan penting dalam pembentukan kepribadian anak adalah karakteristik anak itu sendiri, teman sebaya (peer-group), pendidik dan tenaga kependidikan, interaksi dan metode pembelajaran yang diterapkan serta fasilitas pembelajaran yang tersedia.
Baca Juga: Cerita hidayah, keikhlasan dibalas kebaikan
Sebagaimana diketahui tugas guru (pendidik) di sekolah di samping sebagai penyampai ilmu pengetahuan (transmitter of knowledge) juga sebagai pengelola pembelajaran (director of learnng) yang juga berperan untuk membentuk pribadi anak.