HARIAN MERAPI - Ada lima aspek kecerdasan sosial anak dan upaya pengembangannya.
Gardner mengemukakan kecerdasan sosial adalah kemampuan anak dalam
berhubungan dengan orang lain dengan baik.
Anak-anak yang tinggi kecerdasan sosialnya akan mampu menjalin komuniksi yang efektif dengan orang lain, mampu berempati secara baik, mampu mengenbangkan hubungan yang harmonis dengan orang lain.
Baca Juga: Mengapa anak pilek tak dianjurkan minum minuman dingin, ini penjelasan dokter
Mereka dapat dengan cepatmemahami suasana hati, motif dan niat orang lain. Kecerdasan sosial juga disebut dengan kecerdasan interpersonal yaitu anak yang mampu memahami, berinteraksi, dan berhubungan baik dengan orang lain.
Orang yang memiliki kecerdasan sosial tinggi akan mampu memahami siapakah
dirinya, di mana tempatnya, dan bagaimana posisinya di dalam masyarakatnya serta mampu hidup dengan harmonis dan selaras dengan lingkungannya. Dengan demikian orang-orang tersebut akan hidup lebih nyaman dan sejahtera.
Berikut merupakan aspek-aspek kecerdasan sosial anak yang harus dikembangkan dan mendapatkan perlakuan secara maksimal; yakni:
Pertama, Situational awareness (kesadaran situasional) adalah persepsi elemen dan peristiwa lingkungan berkenan dengan waktu atau ruang, pemahaman maknanya, dan proyeksi status masa depan.
Baca Juga: Kekerasan Pada Anak, Sekolah Diminta Lakukan Pencegahan Sejak Dini
Dalam lingkungan yang dinamis, banyak keputusan yang harus diambil dalam ruang dan waktu yang sempit dimana hal tersebut tergantung pada tugas yang
terus berjalan dan analisis terhadap lingkungan juga harus terus diperbaharui atau up to date.
Juga bisa dimaknai sebagai kehendak untuk bisa memahami akan kebutuhan serta hak orang lain atau individu dalam mengobservasi, melihat, dan mengetahui konteks situasi sosial sehingga mampu mengelola orang-orang atau peristiwa.
Kedua, kemampuan membawa diri, yaitu kemampuan untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungan sekitar dan bagaimana melakukan sesuatu sesuai lingkungan.
Contohnya bagaimana berpakaian ketika akan pergi ke sekolah, bagaimana cara berbicara dengan orang yang lebih tua, dan berinteraksi dengan anak-anak, dan sebagainya.
Baca Juga: DPD Partai Demokrat Pati Bangga AHY Masuk Kabinet Jokowi
Seni membawa diri bukan hanya sekadar dapat menyesuaikan dengan teman-teman yang sudah akrab dalam pergaulan, melainkan juga akrab dengan teman-teman baru yang didapatkannya.