HARIAN MERAPI - Ada sepuluh ayat Al-Quran tentang pertemanan, di antaranya adalah larangan berteman dengan setan.
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, teman adalah kata benda yang bisa berarti kawan; sahabat; orang yang bersama-sama bekerja (berbuat, berjalan); lawan (bercakap-cakap);dan yang menjadi pelengkap (pasangan) atau yang dipakai (dimakan dan sebagainya) bersama-sama.
Sedangkan sahabat itu artinya orang yang sudah lama dikenal dan sering berhubungan dalam hal tertentu (dalam bermain, belajar, bekerja, dan sebagainya); teman; sahabat; sekutu.
Baca Juga: Percepatan Penurunan Stunting, Pemkab Sukoharjo Perbanyak Dashat di Kampung KB
Al-Quranul Karim banyak sekali menyinggung masalah pertemanan, baik itu pertemanan yang membawa kepada kebaikan maupun pertemanan yang membawa kepada keburukan. Berikut sepuluh ayat Al-Qur’an tentang pertemanan; yakni:
Pertama, Firman Allah: “Teman-teman akrab pada hari itu saling bermusuhan satu sama lain, kecuali orang-orang yang bertakwa.” (QS. Az-Zukhruf; 43:67).
Teman-teman karib pada hari Kiamat itu sebagian mereka menjadi musuh bagi yang lainnya karena hubungan pertemanan mereka terjalin atas dasar kezaliman, tidak atas dasar kebaikan dan kemaslahatan, kecuali orang-orang yang bertakwa
yang tidak saling bermusuhan karena pertemanan dan persahabatan mereka terjalin atas dasar ketaatan kepada Allah.
Kedua, larangan berteman dengan setan karena selalu membawa kepada kesesatan.
Baca Juga: Curah hujan meningkat, warga andalkan EWS peringatan dini banjir luapan Bengawan Solo
Firman Allah SWT: “Sungguh, dia telah menyesatkan aku dari peringatan (Alquran) ketika (Alquran) itu telah datang kepadaku. Dan setan memang pengkhianat manusia. sungguh, dia telah menyesatkan aku dari peringatan (Alquran) ketika (Alquran) itu telah datang kepadaku. Dan setan memang pengkhianat manusia.'' (QS. Al-Furqan; 25:28-29).
Ketiga, Rasulullah sama sekali tidak gila! Dia, Nabi Muhammad, tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan, lagi pemberi penjelasan tentang akibat perbuatan syirik mereka.
Firman Allah SWT: “Apakah mereka tidak merenungkan bahwa teman mereka (Nabi Muhammad) tidak gila sedikit pun? Dia hanyalah seorang pemberi peringatan yang jelas.” (QS. Al-A’raf; 7:184).
Keempat, orang-orang munafik menjadikan orang-orang yang dimurkai oleh sebagai sahabat.
Baca Juga: Program Kebun Gizi Rumah Zakat, Rujukan Edukasi Anak-Anak Cinta Lingkungan
Firman Allah SWT: “Tidakkah engkau memperhatikan orang-orang (munafik) yang menjadikan suatu kaum yang dimurkai Allah sebagai sahabat? Orang-orang itu bukan dari (kaum)-mu dan bukan dari (kaum) mereka. Mereka bersumpah secara dusta (mengaku mukmin), padahal mereka mengetahuinya.” (QS. Al-Mujadilah; 58:14).