Pentingnya penguatan keluarga dan kehadiran negara untuk mencegah tindak kekerasan dan kejahatan

photo author
- Minggu, 21 Januari 2024 | 17:00 WIB
Pentingnya penguatan keluarga dan kehadiran negara untuk mencegah tindak kekerasan dan kejahatan (Dokumen: Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si.)
Pentingnya penguatan keluarga dan kehadiran negara untuk mencegah tindak kekerasan dan kejahatan (Dokumen: Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si.)

HARIAN MERAPI - Betapa pentingnya penguatan keluarga dan kehadiran negara untuk mencegah tindak kekerasan dan kejahatan.

Keluarga merupakan sebuah institusi terkecil dalam masyarakat. Dari keluargalah awal generasi berkualitas terbentuk. Itulah sebabnya, bangunan sebuah keluarga haruslah kuat supaya mampu menghasilkan generasi tangguh.

Ketangguhan keluarga ditentukan oleh landasan pembangun keluarga. Landasan pembangun itu adalah aqidah. Aqidah yang menjadi dasar pemikiran semua
anggota keluarga, yang akan menguatkan ketahanan keluarga tersebut.

Baca Juga: Muhammadiyah umumkan awal Ramadhan lebih awal, begini pesan Haedar Nashir

Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat. Meski demikian, perannya sangat besar. Keluarga merupakan sekolah pertama dan utama bagi setiap anak bangsa sebelum terjun ke masyarakat.

Keluarga juga fondasi utama dalam membangun sistem dan tatanan sosial sehingga ketahanan keluarga merupakan basis ketahanan nasional. Banyak keluarga yang mengalami permasalahan sosial:

maraknya perceraian, Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), anak terlantar, kasus kenakalan remaja, tawuran, kejahatan, pergaulan dan seks bebas, hingga pornografi, pornoaksi, narkoba, dan sebagainya.

Dalam kasus kenakalan remaja, misalnya, peran keluarga selalu disebut sebagai faktor utama. Hal ini dapat disebabkan oleh pola pengenalan diri, komunikasi, dan pola asuh yang tidak baik oleh setiap anggota keluarga terhadap anggota lainnya.

Baca Juga: Muhammadiyah tetapkan 1 Ramadhan 1445 H jatuh pada 11 Maret 2024, sedang 1 Syawal pada tanggal ini

Di sisi lain, serbuan budaya, gaya hidup, dan teknologi dari luar tidak disikapi bijak oleh masyarakat, terutama generasi mudanya. Ponsel yang seharusnya
untuk berkomunikasi malah untuk mendokumentasikan dan menyebarkan pornografi.

Televisi yang seharusnya untuk menyampaikan informasi penting juga menghibur keluarga kita, sekarang lebih banyak bersifat hedonisme dan konsumerisme yang menjauhkan keluarga kita dari nilai agama, moral, dan karakter luhur bangsa.

Disadari atau tidak, gaya hidup individual, hedonistik, permisif, dan konsumtif akan mempengaruhi pola relasi dalam keluarga. Pola relasi yang ada saat ini mengalami degradasi. Fungsi keluarga sebagai lingkungan pertama dan utama yang mengajarkan nilai moral sudah mulai terkikis.

Interaksi antar anggota keluarga tidak harmonis. Orang tua tidak lagi menjalankan perannya dalam mendidik dan mengasuh anak. Pendidikan diserahkan sepenuhnya kepada sekolah dan pengasuhan diserahkan kepada baby sitter atau pengasuh bayi.

Baca Juga: Dua supermodel Hollywood kenakan gaun karya desainer Indonesia, begini penampakannya

Keluarga menjadi seperti perusahaan atau kantor, harus ada timbal-balik secara materi. Belum lagi  tingkat perceraian di Indonesia yang semakin meningkat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X