Enam penghambat komunikasi efektif antar personal, diantaranya hambatan sosiologis

photo author
- Senin, 11 September 2023 | 17:00 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Foto: Dokumen Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Foto: Dokumen Pribadi)

HARIAN MERAPI - Ada enam penghambat komunikasi efektif antar personal, yang mana diantaranya adalah hambatan sosiologis.

Komunikasi dapat berjalan dengan baik jika dilakukan oleh dua orang yang memiliki tujuan yang sama. Komunikasi mungkin efektif jika pengirim dan penerima komunikasi mendapat manfaat darinya.

Komunikasi dapat dilakukan dengan berbagai alasan, salah satunya untuk membantu mendapatkan informasi yang dibutuhkan secara lebih tepat dan cepat.

Baca Juga: Enam penyebab keretakan keluarga, diantaranya sejarah terbentuknya keluarga

Tetapi tidak selamanya komunikasi yang terjadi berjalan secara mulus dan dan penuh kebermaknaan. Ditemukan juga berbagai hambatan yang dapat mengakibatkan komunikasi tidak sesuai dengan yang dharapkan.

Hambatan komuniasi dapat menyebabkan arus pesan pada saluran komunikasi terbatas, terganggu, tercemar atau dalam kondisi yang rusak.

Sedikitnya ada enam faktor penghambat komunikasi; yakni:

Pertama, hambatan sosiologis. Komunikasi yang kita lakukan dengan orang yang memiliki kebudayaan dan latar belakang yang berbeda mengandung arti bahwa kita harus memahami perbedaan dalam hal nilai-nilai, kepercayaan, dan sikap yang dipegang oleh orang lain.

Karena kehidupan dalam masyarakat terpisah-pisah menjadi banyak kelompok dan lapisan, sehingga mengakibatkan perbedaan posisi sosial, agama, ideologi, tingkat pendidikan, tingkat keuangan, dan sebagainya.

Baca Juga: Daftar Juara KAFEGAMA Open Golf Tournament 2023, Hadiah Mewah Hole in One Gagal Diraih Peserta

Kesemuanya ini merupakan hambatan komunikasi, yang disebut hambatan sosiologis.

Kedua, hambatan antropologis. Seorang komunikator akan efektif dalam menyampaikan pesannya jika mengetahui siapa komunikan, dalam arti siapa di sini tidak berhubungan dengan nama seseorang, tetapi dengan ras, bangsa, atau suku komunikan.

Mempelajari budaya, gaya hidup, dan norma sosialnya, serta adat istiadat dan bahasanya, akan banyak mendidik seseorang tentang diri komunikan.

Seseorang harus mengakui bahwa komunikasi berhasil ketika pesan komunikator
diterima sepenuhnya oleh komunikan, artinya diterima dalam arti diterima secara indrawi, dan diterima secara spiritual.

Teknologi komunikasi akan gagal tanpa adanya dukungan budaya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X