HARIAN MERAPI - Ada enam penghambat komunikasi efektif antar personal, yang mana diantaranya adalah hambatan sosiologis.
Komunikasi dapat berjalan dengan baik jika dilakukan oleh dua orang yang memiliki tujuan yang sama. Komunikasi mungkin efektif jika pengirim dan penerima komunikasi mendapat manfaat darinya.
Komunikasi dapat dilakukan dengan berbagai alasan, salah satunya untuk membantu mendapatkan informasi yang dibutuhkan secara lebih tepat dan cepat.
Baca Juga: Enam penyebab keretakan keluarga, diantaranya sejarah terbentuknya keluarga
Tetapi tidak selamanya komunikasi yang terjadi berjalan secara mulus dan dan penuh kebermaknaan. Ditemukan juga berbagai hambatan yang dapat mengakibatkan komunikasi tidak sesuai dengan yang dharapkan.
Hambatan komuniasi dapat menyebabkan arus pesan pada saluran komunikasi terbatas, terganggu, tercemar atau dalam kondisi yang rusak.
Sedikitnya ada enam faktor penghambat komunikasi; yakni:
Pertama, hambatan sosiologis. Komunikasi yang kita lakukan dengan orang yang memiliki kebudayaan dan latar belakang yang berbeda mengandung arti bahwa kita harus memahami perbedaan dalam hal nilai-nilai, kepercayaan, dan sikap yang dipegang oleh orang lain.
Karena kehidupan dalam masyarakat terpisah-pisah menjadi banyak kelompok dan lapisan, sehingga mengakibatkan perbedaan posisi sosial, agama, ideologi, tingkat pendidikan, tingkat keuangan, dan sebagainya.
Baca Juga: Daftar Juara KAFEGAMA Open Golf Tournament 2023, Hadiah Mewah Hole in One Gagal Diraih Peserta
Kesemuanya ini merupakan hambatan komunikasi, yang disebut hambatan sosiologis.
Kedua, hambatan antropologis. Seorang komunikator akan efektif dalam menyampaikan pesannya jika mengetahui siapa komunikan, dalam arti siapa di sini tidak berhubungan dengan nama seseorang, tetapi dengan ras, bangsa, atau suku komunikan.
Mempelajari budaya, gaya hidup, dan norma sosialnya, serta adat istiadat dan bahasanya, akan banyak mendidik seseorang tentang diri komunikan.
Seseorang harus mengakui bahwa komunikasi berhasil ketika pesan komunikator
diterima sepenuhnya oleh komunikan, artinya diterima dalam arti diterima secara indrawi, dan diterima secara spiritual.
Teknologi komunikasi akan gagal tanpa adanya dukungan budaya.