Baca Juga: Rocky Gerung Minta Muhammadiyah Jangan Berhenti Berpikir, IQ Bangsa Ini Bisa Terjun Bebas
Ketiga, hambatan psikologis. Kondisi psikologis seorang komunikan harus difahami betul kalau akan melakukan komuniasi yang efektif. Komunikasi sering terhambat oleh pertimbangan psikologis komunikator.
Ini biasanya terjadi karena komunikator awalnya tidak menganalisis komunikan sebelum memulai percakapan. Komunikator langsung melakukan komunikasi/percakapan, sementara komunikan secara psikologis kurang siap.
Komunikasi sulit dicapai ketika komunikan tidak senang, bingung, marah, kecewa, iri, atau mengalami keadaan psikologis lainnya; itu juga sulit dicapai ketika komunikasi menempatkan prasangka pada komunikator.
Keempat, hambatan semantik. Komponen semantik berkaitan dengan bahasa yang digunakan oleh komunikator untuk menyampaikan pikiran dan perasaannya kepada komunikan.
Seorang komunikator harus memberikan perhatian khusus pada gangguan semantik ini agar proses komunikasi dapat berjalan dengan baik, karena salah pengucapan atau salah ejaan dapat menyebabkan salah pengertian atau salah tafsir, yang dapat menyebabkan miskomunikasi.
Baca Juga: Kemenag Kaji Perpendek Masa Tinggal Jemaah Haji Indonesia di Arab Saudi
Pertimbangan antropologis, seperti kata-kata dengan bunyi dan ejaan yang sama tetapi maknanya berbeda, juga dapat menimbulkan masalah semantik.
Kelima, ketangguhan media yang kurang baik. Media yang digunakan untuk mempromosikan komunikasi memiliki hambatan mekanis.
Misalnya, suara di telepon tidak jelas, kolom sambungan di koran sulit ditemukan, gambar di televisi tidak jelas, dan sebagainya.
Beberapa hambatan media tidak dapat diatasi oleh komunikator, meskipun pada umumnya mereka membutuhkan bantuan profesional di industri, seperti ahli teknologi.
Di sinilah kita akan melihat betapa pentingnya komunikator dapat mencari solusi terbaik ketiak menemukan media yang dipergunakan tidak bisa berfungsi secara
maksimal.
Keenam hambatan lingkungan. Gangguan lingkungan terhadap proses komunikasi
menyebabkan hambatan ekologis.
Baca Juga: Penjabat Gubernur Ancam Tindak Tegas Industri Pemicu Polusi Udara di Jakarta
Kebisingan (noise) dari orang atau lalu lintas, hujan atau petir, pesawat terbang, dan sumber lainnya adalah contohnya.