Baca Juga: Kakak beradik jadi korban rudapaksa di Bojonegoro, begini perhatian Mensos Tri Rismaharini
Kelima, dengan ilmu manusia akan dapat mengetahui apa yang semula tidak diketahuinya dan akan sadar posisi dirinya. Firman Allah SWT:
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-Alaq; 96:1-5).
Keenam, membaca al-Qur’an menambah keyakinan bahwa Allah adalah Sang Maha Pencipta dan Maha Pelindung. Firman Allah SWT:
“Katakanlah (Muhammad), “Siapakah Tuhan langit dan bumi?” Katakanlah, “Allah.” Katakanlah, “Pantaskah kamu mengambil pelindung-pelindung selain Allah, padahal mereka tidak kuasa mendatangkan manfaat maupun menolak mudarat bagi dirinya sendiri?” Katakanlah, “Samakah orang yang buta dengan yang dapat melihat?” (QS. Ar-Ra’d; 13:16).
Ketujuh, dengan ilmu tentang perumpamaan-perumpamaan manusia bisa mengembangkan ilmunya.
Baca Juga: Ratusan Peserta Meriahkan Jogja Coffee Week 2023
Firman Allah SWT: “Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.” (QS. Al-Ankabut: 29:43).
Kedelapan, hanya orang-orang yanhg berilmu saja yang takiut kepada Allah SWT. Firman Allah SWT:
“Dan demikian (pula) di antara manusia, makhluk bergerak yang bernyawa dan hewan-hewan ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya, hanyalah para ulama. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Maha Pengampun.´(QS. Al-Fatir; 35:28).
Kesembilan, orang menuntut ilmu harus bersifat sabar lagi rendah hati. Firman Allah SWT:
“usa berkata kepadanya, “Bolehkah aku mengikutimu agar engkau mengajarkan kepadaku (ilmu yang benar) yang telah diajarkan kepadamu (untuk menjadi) petunjuk?” (QS. Al-Kahfi; 18:66). (Oleh : Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si.)*