Manajemen waktu dalam Islam

photo author
- Sabtu, 2 September 2023 | 16:31 WIB
 Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dok. Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dok. Pribadi)

Baca Juga: Pedagang di Pasar Tempel Sleman perkirakan harga beras terus bertahan tinggi hingga 3 bulan ke depan

Dari hal ini menunjukkan bahwa orang-orang beriman tidak boleh sia-siakan waktu dan selalu mengingat Allah.

Kedua, kematian lebih layak bagi orang-orang yang menyia-nyiakan waktu.

Jika waktu hanya dihabiskan untuk hal-hal yang membuat lalai, untuk sekadar menghamburkan syahwat (hawa nafsu), berangan-angan yang batil, hanya dihabiskan dengan banyak tidur dan digunakan dalam kebatilan (baca: kesia-siaan), maka sungguh kematian lebih layak bagi diri seseorang.

Manfaatkan waktu dengan yang sebaik-baiknya, sehingga kesempatan yang ada tidak hilang begitu saja. Hasan Al-Basri mengatakan bahwa Wahai manusia, sesungguhnya kalian hanyalah kumpulan hari.

Tatkala satu hari itu hilang, maka akan hilang pula sebagian dirimu. Bahkan hampir-hampir sebagian harimu berlalu, lalu hilanglah seluruh dirimu (baca: mati) sedangkan engkau mengetahuinya.

Baca Juga: Danrem 074 Warastratama Surakarta Ingatkan Netralitas TNI Jelang Pemilu 2024

Oleh karena itu, beramallah sebanyak-banyaknya selagi ajal belum menjemput kita. Ingat, ajal akan datang dalam situasi yang seperti apapun.

Ketiga, jika tidak tersibukkan dengan kebaikan, pasti akan terjatuh pada perkara yang sia-sia dan mubadzir.

Hidup adalah pilihan; kita akan memilih hidup yang manfaat dengan kegiatan dan aktifitas sesuai dengan kehendak-Nya ataukah hanya sekadar mengikuti saja apa yang menjadi keinginan dirinya.

Orang-orang yang beriman, karena dalam hidup senantiasa mengharap ridha-Nya, maka mereka tidak pernah menyia-nyiakan waktu yang ada.

Mereka pergunakan waktunya untuk hal-hal yang positif dan banyak membawa kemanfaatan baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain.

Semoga Allah, senantiasa memudahkan kami selaku hamba-Mu untuk memanfaatkan waktu ini dengan sebaik-baiknya dalam ketaatan dan dijauhkan dari kelalaian. Aamiin. (Oleh : Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si) *

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X