HARIAN MERAPI - Harga beras yang mengalami kenaikan sejak sebulan lalu, menjadi salah satu penyumbang terbesar inflasi di DIY pada bulan Agustus 2023 ini.
Menurut sejumlah pedagang, tingginya harga beras bahkan diperkirakan masih akan berlangsung hingga tiga bulan ke depan.
Tingginya harga beras yang masih akan bertahan hingga tiga bulan ke depan, disebabkan oleh pasokan yang semakin berkurang dan gagal panen.
Baca Juga: Pemilih Pemilu 2024 Bisa Pindah TPS, Ini Cara Mengurus, Syarat-syarat dan Waktunya
Hal tersebut disampaikan salah seorang pedagang beras di Pasar Tempel Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Yuliyanto, Sabtu (2/9/2023).
Ditemui di kiosnya, Yuliyanto mengatakan kenaikan harga beras yang terjadi sejak sebulan lalu masih menunjukkan tren kenaikan.
Menurutnya, saat ini harga jual beras kelas biasa atau yang paling murah mencapai Rp11.600 per kilogram.
"Sedangkan harga beras premium berkisar antara Rp13.000 hingga Rp13.500 per kilogram," kata Yuliyanto.
Baca Juga: Anggota TNI di Makasar dihukum 6 bulan dan 20 hari gara-gara hamili pacar
Yuliyanto juga mengatakan, kenaikan harga beras pada masing-masing jenis berkisar antara Rp1.000-1.500 per kilogram.
Sementara itu, naiknya harga beras diakuinya tidak berdampak ke penurunan omzet penjualan.
Dia mengatakan, beras sebagai bahan pokok membuatnya terus dibeli oleh masyarakat meski harganya terus tinggi.
"Tapi, karena kenaikan itu keuntungan kita jadi sedikit. Harga beli dari pemasok sudah tinggi, sehingga kita tidak berani menaikkan harga banyak-banyak," katanya.
Baca Juga: Tunggu penetapan DCT, KPU Sukoharjo terima aduan ada bacaleg yang mendaftar dari dua parpol berbeda