JAKARTA, harianmerapi.com - Anda tertarik bikin film ? Ada kiatnya agar memarik dan sukses.
Sutradara Angga Dwimas Sasongko berbagi kiat bikin film agar menarik dan ditonton masyarakat.
Angga menyampaikan kiat untuk meramu sebuah cerita dalam film agar menarik sehingga karya tersebut akan terus diikuti oleh banyak penonton.
Baca Juga: Pusat Studi Biotechnology dan Halal Center UMY Gelar Pelatihan Pendampingan Proses Produk Halal
“Apa, sih, yang membuat sebuah cerita menarik buat banyak orang? Apa, sih, yang bikin sebuah film menarik untuk terus diikuti? Banyak yang bilang plot, tapi buat saya yang paling penting itu karakter,” kata Angga saat jumpa pers di XXI Epicentrum, Jakarta, Senin (13/6).
Menurutnya, karakter yang unik akan membentuk plot. Sebaliknya, plot belum tentu bisa membentuk karakter menjadi unik. Angga mengatakan bahwa setiap “belokan” plot biasanya didorong oleh motif dan latar belakang karakter sehingga berjalannya plot akan sangat dipengaruhi oleh keunikan karakter.
“Jadi (pembuat film) harus mampu membentuk atau membuat karakter yang baik dan unik,” tuturnya.
Untuk menciptakan karakter yang unik, menurut Angga, seorang pembuat cerita seyogianya mampu menjalani hidup dengan pikiran yang terbuka (open minded).
Hal tersebut, lanjutnya, bertujuan agar pembuat cerita dapat melihat atau mengamati kehidupan di sekitarnya dengan lebih jernih dibanding dengan anggapan-anggapan yang telah ada di masyarakat.
Angga sendiri percaya bahwa ide hanya memakan porsi satu persen dari sebuah karya, sementara 99 persen atau sisanya yang terpenting yaitu eksekusi.
“Maksudnya ide bisa apa saja. Ide bisa ditulis, bisa di-print, difotokopi, terus semua orang baca dan semua orang kagum. Tapi kalau nggak mampu mengeksekusinya dengan baik, ya, sama saja bohong,” ujarnya.
Angga mengatakan kemajuan dan kemudahan teknologi saat ini semestinya dapat mendorong para sineas, terutama pembuat film independen dan amatir, untuk menghasilkan karya dengan langsung mengeksekusi ide.
“Kalau punya ide, langsung eksekusi saja. Karena ide tanpa dieksekusi, ya, cuma jadi sesuatu yang ngawang-ngawang,” katanya.