Laleilmanino dan HIVI! Bahas Campursari, Klenengan Dangdut dan Pop Jawa dalam SVARA Rooms Edisi Jogja

photo author
- Minggu, 14 November 2021 | 10:47 WIB
SVARA 'Perjalanan Bermakna di Balik Nada' (Dok JOOX)
SVARA 'Perjalanan Bermakna di Balik Nada' (Dok JOOX)

Baca Juga: Indonesia Ternyata Penghasil Konten K-pop Terbanyak di Platform Video Singkat TikTok

Menurutnya, ‘100 (Satu Kosong Kosong)’ terinspirasi dari lagu Campursari dan pop Jawa yang kalimatnya ditulis dengan angka, namun pada lagunya dilafalkan secara lisan.

Di Jogja musik pop maupun musik tradisi bebas berevolusi. Melalui lagu ini, Laleilmanino dan HIVI! ingin menyampaikan bahwa Jogja merupakan tempat untuk menggapai mimpi asalkan kita bisa memberikan 100% untuk menggapai mimpi tersebut. Maka dari itu, judul lagunya adalah ‘100 (Satu Kosong Kosong)’.

Inspirasi dari lagu ini muncul bahwa pada awalnya musik tradisi di Jogja itu dimiliki oleh kaum-kaum tertentu tapi akhirnya masyarakat di sana yang tidak mempunyai akses itu, membuat musik yang juga tidak kalah bagus dan menghasilkan evolusi-evolusi baru. Pada akhirnya mereka saling serap, mengadopsi, dan menghasilkan karya-karya yang luar biasa.

Semenjak pop Jawa mulai naik daun, hal ini membuka gerbang beragam musik tradisi yang bisa dinikmati oleh generasi muda dan membuat generasi muda semakin ingin tahu tentang musik tradisi lainnya sehingga tidak lagi nantinya mengkotak-kotakkan musik Indonesia. Anak muda harus terus mendorong pergerakan positif ini bahwa jika Pop Jawa berhasil maka Pop daerah lainnya juga bisa berkembang.

Ezra Mandira, HIVI! mengatakan, Jogja merupakan sebuah kota yang sering dikunjungi oleh HIVI! dan selalu mempunyai kesan mendalam bagi HIVI! mulai dari keramahan masyarakatnya, kesenian yang beragam, kulinernya yang sangat menarik, dan juga HIFriends Jogja yang selalu friendly.

Pada saat di Jogja, HIVI! bertemu dengan salah satu street artist di daerah Tembi yang bisa dibilang cukup terkenal di kancah internasional bernama Anagard. Karya yang dibuat ini menyampaikan pesan berupa isu sosial yang dituangkan melalui seni street art. Maka dari itu, kita melihat bahwa semua seniman berusaha menyampaikan pesan tertentu melalui karyanya.

Melalui lagu ini Laleilmanino dan HIVI! Ingin menyampaikan bahwa kalau mempunyai mimpi, tentunya bisa dicapai, asalkan usaha yang diberikan sebesar 100%.

Menurut pandangan HIVI!, siapapun yang membuat karya, akan menghasilkan sesuatu yang original. Dengan adanya perubahan yang ada sekarang, musik apapun juga bisa diterima. Walaupun banyak segmentasinya masing-masing, namun setiap karya pasti memiliki penikmatnya. Jadi, harus berani bermimpi dan membuat karya, pasti karya tersebut akan diterima.*

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sutriono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Daftar Lengkap Pemenang Anugerah Musik Indonesia 2025

Kamis, 20 November 2025 | 06:30 WIB

Single 'Ego' Tandai 28 Tahun Padi Reborn

Minggu, 9 November 2025 | 20:30 WIB

Konser Suarasmara, Andien Bilang Sudah 80 Persen

Minggu, 2 November 2025 | 13:00 WIB
X