JOGJA, harianmerapi.com – KKN di Desa Penari kali ini menyajikan cerita Nur, pengalaman gadis berkerudung yang dikisahkan kepada Simple Man, pemilik akun Twitter @SimpleM81379523.
Tokoh Nur, dalam KKN di Desa Penari, dikisahkan sebagai gadis yang memiliki kemampuan lain, tidak seperti Ayu dan Widya.
Kisah KKN di Desa Penari Nur Story ini, semakin melengkapi keseluruhan cerita, memberi sudut pandang yang lengkap, tentang kisah memilukan di sebuah desa, ujung Timur Pulau Jawa.
Baca Juga: Kuliner Sop Sumsum Sapi di Gamping Sleman Ini Sukses Manjakan Lidah Pelanggan
Harian Merapi mencoba menyajikan cerita asli KKN di Desa Penari Nur Story atau versi Nur, dengan melansir thread akun Twitter Simple Man @SimpleM81379523.
KKN di Desa Penari (Nur Story) Bagian 6 : Sayangnya hanya Widya dan Nur yang percaya.
“Pelosok yo opo to Mbak, wong tekan dalan gede mek 30 menit loh (Pelosok bagaimana Mbak, dari jalan besar cuma butuh 30 menit),” Pak Prabu, kepala desa itu, menjawab pertanyaan Widya.
Baca Juga: Pemerintah Pantau Potensi Lonjakan Kasus Covid-19 Usai Libur Liburan
Nur hanya diam. Tidak mengatakan apapun. Ia hanya memperhatikan wajah Ayu yang memerah, entah karena malu atau apa.
Mungkin Ayu merasa Widya sudah mengatakan hal yang tidak sopan, sebagai tamu , seharusnya dia tidak mengatakannya.
Saat itu, mata Nur juga tidak bisa lepas dari jajaran pepohonan jauh di depannya, dia melihat sosok hitam, dengan mata menyala merah, sedari tadi mengintai mereka.
Baca Juga: Buka Bisnis Kuliner, Titiek Soeharto Jualan Sayur Lodeh
Sial memang, sebab hanya Nur yang melihat itu.
Perdebatan selesai, mereka dipersilakan masuk ke dalam rumah pondokan, Nur masih sempat melirik, sosok hitam itu masih di sana.
Tapi, rupanya, perdebatan antara Ayu dan Widya berlanjut di dalam rumah.