KKN di Desa Penari (Nur Story) Bagian 6 : Desa yang Ganjil, Sayangnya Hanya Widya dan Nur yang Percaya

photo author
- Rabu, 11 Mei 2022 | 10:15 WIB
KKN di Desa Penari (Nur Story), kisah yang diunggah oleh akun Twitter Simple Man, yang viral 2019 dan kini diangkat ke layar lebar. ( Foto: Twitter Simple Man)
KKN di Desa Penari (Nur Story), kisah yang diunggah oleh akun Twitter Simple Man, yang viral 2019 dan kini diangkat ke layar lebar. ( Foto: Twitter Simple Man)

“Yu, aku takon, awakmu gak merasa aneh tah gok deso iki? Awakmu jek iling, kok iso-isone Pak Prabu sampek ngelarang keras kene KKN neng kene, opo awakmu gak curiga blas? (Yu, aku tanya, kamu tidak merasa aneh tentan desa ini? Kamu masih ingat, kok bisa Pak Prabu sampai melarang keras kita KKN di sini, opo kamu sama sekali tidak curiga?),”

Baca Juga: Petung Jawa Weton Rabu Pahing 11 Mei 2022, Intuisi Kuat, Selalu Menjadi Pusat Perhatian

“Opo seh maksudmu ngomong ngunu (Apa maksudmu bilang begitu),” giliran Ayu ketus menjawab Nur.

“Bekne Pak Prabu nduwe alasan, lapo ngelarang awak dewe KKN neng kene (Mungkin Pak Prabu punya alasan, mengapa melarang kita KKN di sini),” Nur menjelaskan maksud pertanyaannya.

“Nek awakmu ngomong ngene soale perkoro Widya mau, ra masuk akal Nur, awakmu melu observasi kan nang kene bareng aku, opo onok sing aneh? Gak kan! (Kalau kamu bicara ini karena perkara Widya tadi, tidak masuk akal Nur, kamu ikut observasi di sini bareng aku, apa ada yang aneh? Tidak kan!),”

“Wes talah, mek pirang minggu tok ae loh (Sudahlah, hanya beberapa minggu saja kok),” Ayu mengakhiri perdebatan, ia berlalu meninggalkan Nur.

Baca Juga: Apa Alasan Brian Hengkang dari Sheila On 7 ?

Nur tidak mungkin menceritakan apa yang ia lihat, Ayu bahkan tidak percaya dengan hal gaib. Nur mengalah lagi.

“Nur,” Widya memanggil. Nur menatap wajahnya yang sayu, tampak Widya baru saja menangis.

Tidak aneh, siapa yang tidak menangis jika merasakan hal yang bahkan tidak masuk di akal ini.

“Isok gak aku jalok tulung (Bisa tidak aku minta tolong),” lanjut Widya.

“Tulung ojo dicritakno yo, soal aku krungu gamelan mau, gak enak ambek warga kampung, kene kan tamu neng kene (Tolong, jangan diceritakan ya soal aku dengar suara gamelan, tidak enak dengan warga desa, kita kan tamu di sini),”

Nur hanya mengangguk.

Baca Juga: Cerita Horor Duel dengan Kuntilanak Kebun Stroberi, Ini Senjata Pamungkas yang Mampu Mengalahkannya

Namun, sebelum Widya beranjak, Nur tiba-tiba mengatakan apa yang ia rasakan tadi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X