Film 'Orang Ikan' Suguhkan Sinematik Monster Klasik Berbalut Sejarah Perang Dunia dari Asia Tenggara

photo author
- Kamis, 10 Juli 2025 | 15:05 WIB
Berlatar belakang Perang Dunia II, film Orang Ikan mengisahkan seorang tentara Jepang dan tawanan perang Inggris yang terdampar di pulau terpencil dan harus berhadapan dengan makhluk ganas.  (Foto: Dok. Istimewa)
Berlatar belakang Perang Dunia II, film Orang Ikan mengisahkan seorang tentara Jepang dan tawanan perang Inggris yang terdampar di pulau terpencil dan harus berhadapan dengan makhluk ganas. (Foto: Dok. Istimewa)

HARIAN MERAPI - Rumah produksi Gorylah Pictures, berkerjasama dengan Zhao Wei Films (Singapore) dan Infinite Studio (Indonesia) mempersembahkan 'Orang Ikan', film genre creature horror action dengan sentuhan Asia Tenggara.

Disutradarai dan ditulis oleh Mike Wiluan, film ini menggabungkan mitologi lokal, kisah sejarah, dan elemen sinematik monster klasik dalam satu pengalaman sinema yang segar dan menggugah secara visual maupun emosional.

Baca Juga: Mission: Impossible - The Final Reckoning Suguhkan Aksi Menegangkan Tom Cruise

Menurut Mike, tema yang mendasari film ini adalah tentang kemanusiaan, bagaimana manusia dapat dengan mudah menghancurkan satu sama lain dalam peperangan, tetapi ketika dihadapkan dengan sesuatu yang tidak diketahui dari alam, mereka dapat bekerja sama untuk bertahan hidup. Film ini merujuk pada bagaimana manusia dapat merusak sesuatu yang tidak dipahami.

"Makhluk seperti Orang Ikan bertahan hidup karena ia perlu menyukai semua satwa liar. Pada akhirnya, antagonis di dunia ini tidak selalu makhluk. Melainkan manusia," jelas Mike Wiluan dalam acara Special Screening Gala Premiere Film 'Orang Ikan' di Jakarta, Senin (7/7/2025).

Baca Juga: Final Trailer Film Selepas Tahlil: Aghniny Haque Rela Dirasuki Iblis Demi Selamatkan Keluarga!

Pemimpin Infinite Studios yang telah berpengalaman dalam memproduseri film-film internasional, seperti Buffalo Boys, Monkey Man, The Night Come For Us, Losmen Melati ini menyebut, Orang Ikan adalah film horor aksi yang memadukan kisah sejarah dan mitologi lokal dengan sinema monster klasik.

Berlatar belakang Perang Dunia II, film Orang Ikan mengisahkan seorang tentara Jepang dan tawanan perang Inggris yang terdampar di pulau terpencil dan harus berhadapan dengan makhluk ganas.

Baca Juga: Diplomat asal Sleman Ditemukan Tewas dengan Kepala Terlilit Lakban di Indekos Menteng Jakpus

Film mitologi "Orang Ikan" terinspirasi dari cerita rakyat Melayu dan film klasik "Creature from the Black Lagoon". Mengangkat kisah makhluk mitologi Indonesia, perpaduan manusia dan ikan, yang hidup di perairan. Mike Wiluan membawa visinya pada sinema horor Asia dengan pendekatan yang tidak biasa.

Ia menyebut film ini sebagai “kisah asal muasal tentang monster, yang lahir dari tragedi kemanusiaan Perang Dunia II.”

“Sebagian besar cerita rakyat di Indonesia berbasis daratan. Selain Nyai Roro Kidul yang merupakan Dewi Laut, Orang Ikan adalah makhluk yang tidak memiliki kekuatan khusus atau hubungan dengan ritual kuno, agama, atau budaya sosial seperti banyak cerita rakyat lainnya,” ujar Mike.

Baca Juga: Waspadai modus penipuan pengembalian paket e-commerce, ini yang harus diantisipasi

“Film "Orang Ikan" bukan hanya sebuah film horor, tetapi juga sebuah upaya untuk mengangkat cerita rakyat dan mitologi Indonesia ke layar lebar, serta memperkenalkan budaya Indonesia kepada penonton global. Film ini juga menceritakan tentang konflik, penyembuhan luka sejarah, dan kemungkinan perdamaian dalam kondisi paling ekstrem,” ujar Mike.

Film “Orang Ikan” merupakan produksi lintas negara antara Indonesia, Singapura, Jepang, dan Inggris. Sederet aktor dan filmmaker ternama turut terlibat dalam proyek film ini, seperti Dean Fujioka, aktor dan penyanyi Jepang yang dikenal di Asia Timur, Callum Woodhouse, aktor asal Inggris (The Durrells, All Creatures Great and Small), Alan Maxson, aktor spesialis creature-feature dari Hollywood, dan sederet produser ternama, seperti Eric Khoo, Freddie Yeo, Tan Fong Cheng, Fumie Suzuki Lancaster, James Khoo, Darryl Yeo, Ninin Musa, Alexandra Gottardo, Yutaka Tachibana, Takahiro Yamashita, Anthony Khoo, serta dukungan produksi dari Zhao Wei Films (Singapura), Gorylah Pictures dan Infinite Studios (Indonesia).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sutriono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X