Film 'Orang Ikan' Suguhkan Sinematik Monster Klasik Berbalut Sejarah Perang Dunia dari Asia Tenggara

photo author
- Kamis, 10 Juli 2025 | 15:05 WIB
Berlatar belakang Perang Dunia II, film Orang Ikan mengisahkan seorang tentara Jepang dan tawanan perang Inggris yang terdampar di pulau terpencil dan harus berhadapan dengan makhluk ganas.  (Foto: Dok. Istimewa)
Berlatar belakang Perang Dunia II, film Orang Ikan mengisahkan seorang tentara Jepang dan tawanan perang Inggris yang terdampar di pulau terpencil dan harus berhadapan dengan makhluk ganas. (Foto: Dok. Istimewa)

Meskipun melibatkan banyak orang dari berbagai lintas negara, Film “Orang Ikan” 100% diproduksi di Indonesia, mengambil lokasi di Curug Sodong, Sukabumi, Kawasan Geopark Ciletuh dan Studio Infinite di Batam serta dibuat oleh tim Indonesia, seperti Asep Kalila (Director of Photography) yang mengambil pendekatan kontras antara lanskap tropis dan atmosfer horor laut, Ernaka Puspita Dewi (Make Up Designer) dan Fajrul Fadillah (FVX Artist). Terlibatnya tim Indonesia dalam proyek film ini menjadi bukti bahwa filmmaker Indonesia telah mumpuni dalam menjalankan produksi dengan pihak asing.

Baca Juga: Diluncurkan BRIvolution Initiatives Phase 1, langkah akseleratif transformasi BRI, raih dukungan Komisi XI DPR RI

Untuk dialog dalam Film “Orang Ikan” menggunakan Bahasa Inggris dan Jepang. Karena cerita tersebut mengharuskan adanya karakter Jepang dan Inggris, itulah yang menjadi alasan untuk menghadirkan Dean Fujioka dan Callum Woodhouse dalam film ini.

“Kami ingin menampilkan aktor asli dari negara asal. Dean sangat mengenal Indonesia dan berbicara dalam berbagai bahasa serta terbiasa dengan koreografi pertarungan. Callum adalah karakter yang luar biasa yang tidak takut berada dalam situasi sulit. Keduanya memiliki karya akting yang luar biasa dan pengalaman yang luar biasa,” ungkap Mike.

Meskipun banyak melibatkan para filmmaker hebat, bagi Mike tantangan terbesar dalam film yang mengangkat sosok makhluk adalah desain dan bentuk makhluk yang ingin ditampilkan karena pada dasarnya makhluk tersebut adalah karakter utama.

Baca Juga: Kampanyekan Liburan Sehat, Selangor Gaet Wisatawan Medis Indonesia

“Saya pernah punya pengalaman dengan prostetik tetapi belum pernah bekerja dengan kostum lengkap dan animatronik sebelumnya. Untuk membuat film ini membutuhkan waktu dan pemilihan aktor makhluk juga merupakan bagian dari proses tersebut. Aspek lain yang menantang dalam pembuatan film ini adalah lokasi yang sangat terpencil. Prosesnya menantang secara fisik dan mental,” cerita Mike.

Film “Orang Ikan” merupakan film Indonesia yang menggunakan teknik kostum monster yang mumpuni yang melibatkan Allan Holt, creature designer dari Amerika dengan prostetik dan teknik practical effects ala era klasik dengan detil kostum yang sangat riil.

Terkait teknik khusus yang digunakan dalam proses pembuatan film “Orang Ikan” ini, Mike Wiluan mengatakan tim melakukan syuting di medan yang berbahaya, jadi keselamatan menjadi hal yang penting. Tim melakukan syuting di hutan, tebing, gua, dan pantai liar dengan arus yang kuat. Tim pemeran pengganti dan personel keselamatan kami selalu siap sedia.

Baca Juga: Miliki 102 Kapal Berstandar Global, Pelayanan Armada PIS Kian Tangguh dan Andal

"Proses khusus perlu dilakukan pada kostum Orang Ikan dan pemainnya karena kostum tersebut sangat panas. Kostum tersebut memiliki sistem pendingin khusus yang sangat mirip dengan pembalap F1. Kostum tersebut juga memiliki animatronik yang sangat sensitif yang memerlukan operator yang terampil,” ujarnya.

Sebelum penayangan di bioskop Indonesia, Orang Ikan telah mencuri perhatian dunia lewat pemutarannya di beberapa ajang film festival Internasional, seperti: 37th Tokyo International Film Festival 2024 (Gala Selection), 35th Singapore International Film Festival 2024 (Official Selection), Trieste Science+Fiction Festival 2024 (European Premiere – Neon / Asteroid Competition), Overlook Film Festival 2025 (US Premiere), Fantasy Filmfest Night 2025 (German Premier), dan Neuchatel Int’l Fantastic FF 2025 (Swiss Premiere)

Baca Juga: Perang Tanding Geng Vascal vs Morenza, Polresta Yogyakarta: Pelaku Dewasa Jadi Joki, Anak-anak Jadi Fighter Bawa Celurit dan Pedang

Film “Orang Ikan” juga banyak dipuji oleh kritikus film dunia atas pendekatan segar terhadap sub-genre creature-feature dengan konteks Asia yang kuat.

“A bold reimagining of the monster genre rooted in Southeast Asian history... visually gripping and emotionally complex.”
— Bloody Disgusting

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sutriono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X