HARIAN MERAPI - Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) menampilkan ratusan arsip koleksi Bagong Kussudiardja dalam pameran bertajuk 'Enam Bulan dan Sekian Pertemuan'.
Pameran arsip koleksi Bagong Kussudiarjo 'Enam Bulan dan Sekian Pertemuan' digelar di ruang Damarwulan lt.1 PSBK Dusun Kembaran, Tamantirto, Kasihan, Bantul sejak 9 Oktober 2024 hingga 13 Desember 2024 mendatang.
Menurut Butet Kartaredjasa salah seorang putra Maestro Tari Bagong Kussudiardja, pembukaan pameran arsip ini bertepatan dengan tanggal kelahiran Bagong Kussudiardja yang ke 96 tahun (9/10/1928-9/10/2024).
"Pameran ini dibuka bertepatan dengan ulang tahun Pak Bagong yang ke 96 artinya empat tahun lagi seabad usia Pak Bagong, mudah-mudahan kita masih ada kesempatan merayakannya kembali," tutur Butet Kertaredjasa.
Disampaikan juga sebagai anak biologis sekaligus anak idiologis dari Bagong Kussudiardja dirinya dan keluarga besarnya berkeinginan untuk terus menjaga api semangat yang telah dinyalakan oleh Pak Bagong dalam mengembangkan seni budaya di tanah air.
"Padepokan ini bukan tempat untuk mencetak seniman, tetapi tempat untuk menafsirkan ulang api semangat yang dinyalakan oleh Pak Bagong. Sebagai ahli waris kami ingin mikul dhuwur mendhem jero apa yang sudah ditinggalkan Pak Bagong," urai dia.
Pembukaan Pameran Arsip 'Enam Bulan dan Sekian Pertemuan' ditandai dengan sejumlah momentum yaitu pengguntingan pita menuju ruang pameran setelah keliling ruang pameran menyaksikan ratusan arsip yang dipamerkan.
Baca Juga: Seorang siswa SMA di Tebet dianiaya kakak kelas hingga koma, ini para pelakunya
Dilanjutkan dengan flashmob Tari Yapong oleh Komunitas Bakul Budaya dari Fakultas Budaya Universitas Indonesia (UI) Jakarta yang diketuai Fajar Marheni. Puncak pembukaan pameran ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Butet Kartaredjasa.
Ratusan arsip sejarah PSBK yang mengisahkan perjalanan berdirinya PSBK hingga saat ini dikemas dalam bentuk foto, kliping koran dan majalah, buku laporan, materi publikasi, poster bahkan Vidio dikuratori oleh Alwan Brilian dan Reza Kutjh.
Menurut salah seorang yang ikut membidani PSBK, Murhadi (75) pembuat musik pengiring Tari Yapong, pameran ini merupakan rekam sejarah yang patut diapresiasi.
Merupakan bentuk keterbukaan yang bagus agar masyarakat luas mengerti betapa mulianya gagasan Pak Bagong dalam mengembangkan seni budaya di tanah air ini.
"Konsep cantrik mentrik itu gagasan yang baru pertama ada dalam konsep berkesenian di Indonesia,tutur Murhadi yang juga budayawan Kadipaten Pakualaman bernama KRMT Projokusumo mengaku pernah lebih 25 tahun mengajar seni tari dan kerawitan di PSBK.