HARIAN MERAPI – Manajemen Kembang Jati Art House di kawasan Ngestiharjo Kasihan Bantul punya agenda pameran seni rupa tahunan bertajuk Garden Party.
Namun ketika ada pandemi Covid-19, Garden Party tak bisa digelar alias vakum, dan ketika pandemi berlalu, kegiatan tersebut bertajuk Garden Party New Era.
Garden Party New Era pada tahun ini digelar sejak Sabtu (29/6/2024) malam, hingga Senin (15/7/2024). Salah satu founder Ngayogjazz, Aji Wartono mendapat kepercayaan membuka pameran seni rupa tersebut.
Pembukaan secara simbolis bukan dengan memotong pita maupun rangkaian bunga melati, namun cukup dengan membuka pintu depan Kembang Jati Art House (awalnya masih tertutup).
Tak berselang lama, sebagian pengunjung pameran mengikuti Aji maupun tamu-tamu VIP ke ruang pameran. Ada pula yang foto-foto dengan perupa seperti di depan karya lukis maupun patung.
Menurut Aji, ia sendiri merasa senang dapat menikmati puluhan karya lukis dan patung yang dipamerkan di Kembang Jati Art House tersebut. Layak diapresiasi pula, perupa yang ikut pameran tak hanya yang sudah senior, tetapi juga yang masih yunior ataupun pemula.
Baca Juga: Libur sekolah, sebanyak 350.000 tiket Whoosh ludes terjual
“Bahkan masih banyak yang muda-muda, tapi karya-karyanya sudah bagus dengan tema beragam seperti terkait religi, spiritual, politik, seni-budaya, sosial, hingga ekonomi,” papar Aji.
Ditambahkan, panitia Ngayogjazz pernah pula kolaborasi dengan seniman lukis, yakni ada waktu untuk melukis on the spot dalam rangkaian acara Ngayogjazz. Artinya pula seniman musik dan lukis maupun perupa akan ada kekhasan tersendiri bila saling kolaborasi maupun saling berdiskusi.
“Khususnya bagi teman-teman yang menerjuni seni rupa, suatu hal yang luar biasa ketika ide-ide baru bisa menjelma menjadi karya. Dan ide-ide baru tersebut, bisa memicu ke persepsi-persepsi baru,” urainya.
Baca Juga: Survey internal PKB jelang Pilkada Kota Yogya, popularitas dan elektabilitas Heroe Poerwadi teratas
Sementara itu sebagai penulis pameran Garden Party New Era, Joseph ‘Jati’ Wiyono mengungkapkan, Jogja adalah ranah afektif seni rupa yang padanya terdapat ruang-ruang yang mengademkan jiwa.
“Kembang Jati Art House adalah salah satu ruang tersebut. Kembang Jati Art House adalah ruang yang secara ekologis sudah adem karena di bawah rimbun pohon jati,” jelasnya.
Kembang Jati menjadi elok, lanjut Joseph, karena keberadaannya menawarkan alternatif kebersahajaan anjangsana seni (rupa), sebagai ruang alternatif di antara tiang-tiang kokoh seni rupa di Jogja.