SLEMAN,harianmerapi.com-Sejumlah warga menyaksikan kerusuhan Babarsari dilakukan leh 100 orang lebih. Mereka datang dan langsung melakukan perusakan ruko serta membakar motor. Inilah kesaksin warga melihat kerusuhan Babarsari.
Usai kejadian pada Senin (4/7/2022) petang, polisi masih bersiaga di tempat kejadian dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Salah satu tokoh masyarakat setempat, Prasetyo Utomo (70) mengatakan massa awalnya ke Polda DIY terlebih dahulu untuk menanyakan perkara yang menimpa temannya.
Mereka meminta polisi mengusut kasus penusukan di rumah karaoke itu. Karena tak puas dengan jawaban polisi, massa kemudian turun ke jalan melakukan perusakan. Menurut Prasetyo, mereka ke Babarsari mencari seseorang.
"Tadi itu orang-orang 100 lebih. Saya pagi dapat info kalau mereka blokir jalan. Kejadian di sini jam 10 lebih. Wong saya juga pas keluar. Setelah dari Polda, mereka ke sini langsung merusak," beber Prasetyo saat ditemui wartawan di lokasi.
Sepengetahuannya, massa yang datang itu kemudian merusak sejumlah ruko dan motor hingga terbakar. Dikatakan, dalam kejadian ini tidak ada korban dari warga. Massa kemudian meninggalkan lokasi usai membakar motor dan merusak ruko.
"Ya merusak biasa. Ruko lima lebih. Korban dari warga tidak ada. Kalau motor kalau tidak salah ada enam dibakar," katanya.
Sementara itu, Komandan Regu 4 Damkar Sleman Bayu Ibrahim Aji mengatakan pihaknya datang untuk membantu memadamkan api, dibantu Damkar Yogya dan dari UGM. Proses pemadaman berlangsung sekitar 30 menit.
"Sepeda motor ada sekitar enam unit yang terbakar di tengah jalan, di ruang pertemuan, terus yang satu di tengah jalan. Kalau yang terbakar ada dua ruko. Rukonya satu, satunya ruang pertemuan," pungkasnya.
Seperti diketahui, Jalan Babarsari Caturtunggal Depok Sleman mencekam, Senin (4/7). Sebanyak 7 motor dibakar dan 8 ruko dirusak.
Diduga aksi perusakan merupakan buntut penganiayaan di sebuah tempat hiburan karaoke yang menyebabkan 3 orang luka tusuk.*