HARIAN MERAPI - Kompleks ruko di bekas Stasiun Rembang Kota, digerebek Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Rembang.
Penggrebekan oleh Satpol PP Rembang tersebut karena diduga sering dijadikan tempat pesta minuman keras oleh pengunjung warung kopi.
Penggerebekan oleh Satpol PP Rembang dilanjutkan pula dengan pengangkutan sejumlah peralatan warung kopi dan minuman keras.
Baca Juga: Polda DIY Gelar Rekonstruksi Kasus Mutilasi Terhadap Perempuan di Penginapan Pakem
Disinyalir warung kopi tersebut juga menyediakan tenaga penghibur (wanita pemandu karaoke).
Hasil pelacakan selama beberapa hari ini, di kompleks bekas stasiun kota Rembang berada di Kelurahan Leteh, Rembang Kota memang banyak digunakan aneka pedagang maupun warung kopi.
Namun hanya warung kopi yang ada wanita pemandu lagunya berikut perlengkapan karaoke yang selalu berjubel dengan pengunjung.
"Hanya sayangnya lokasi warung itu kan dekat dengan Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin, Leteh Rembang," kata beberapa pedangan di kompleks Stasiun Rembang.
"Sangat memalukan lokasi warung digunakan untuk pesta miras berdekatan dengan pondok pesantren," lanjutnya.
Informasi lain yang berkembang, sejumlah santri pondok pesantren Roudlatut Thalibin Rembang dibuat kaget karena setiap melintasi eks stasiun Rembang kota di gang dua terdapat banyak pemuda dikelilingi wanita pemandu karaoke sedang berpesta minuman keras (miras).
Info tersebut diteruskan kepada Wakil Bupati Rembang HM Hanis Cholil Barro yang kebetulan putra KH Cholil Bisri yang memerintahkan Satpol PP untuk melakukan razia dan penertiban.
Kepala Satpol PP Kabupaten Rembang, Sulistyono membenarkan adanya razia dan penertiban warung kopi yang disinyalir menyediakan wanita penghibur.
Baca Juga: Tulisan nyeleneh komedian Komeng di unggahan duka Abdel tuai pro kontra, berikut komentar netizen!
"Kami sebatas menegakkan Perda Minuman Keras, terlebih pesta miras berdekatan dengan pondok pesantren, sangat tidak etis," kata Sulistyono. *