Menurut Prof Bambang, masalah muncul ketika aktivitas pembalakan liar memasuki kawasan hutan. Gangguan pada vegetasi menghilangkan kerapatan tajuk dan membuka celah yang memicu perubahan drastis dalam aliran air serta kestabilan tanah.
Baca Juga: Pangsa Pasar Lesu, Pengrajin Cor Kuningan Ngawen Godean Sleman Tetap Pertahankan Kualitas
"Pada kondisi seperti ini, ketika pembalakan liar masuk, maka celah antara tajuk semakin terbuka," katanya.
Menurut Prof Bambang, hilangnya fungsi tajuk menyebabkan air hujan jatuh langsung ke permukaan tanah tanpa proses pemecahan alami, sehingga erosi berlangsung lebih cepat dan risiko longsor meningkat.
"Kayu-kayu besar yang ditemukan pasca-bencana merupakan konsekuensi dari kerusakan lapisan-lapisan vegetasi akibat aktivitas manusia tersebut," katanya.*