Bantuan Family Kit dan School Kit sangat dibutuhkan bagi korban banjir di Sumatera, berikut contoh barangnya

photo author
- Kamis, 4 Desember 2025 | 13:00 WIB
Relawan Lazismu UMY saat melaksanakan penggalangan dana di kalangan civitas academika UMY.  (Dok.UMY)
Relawan Lazismu UMY saat melaksanakan penggalangan dana di kalangan civitas academika UMY. (Dok.UMY)

HARIAN MERAPI - Kebutuhan higienis dan logistik non-pangan bagi korban banjir sering kali terabaikan di tengah melimpahnya distribusi makanan.

Sehingga Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah Muhammadiyah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (Lazismu UMY) mengambil langkah strategis dalam penyaluran bantuan untuk korban banjir di Sumatera.

Satu di antaranya dengan memprioritaskan penyediaan bantuan Family Kit dan School Kit. Bantuan ini dipilih berdasarkan evaluasi di lapangan secara langsung.

Hal tersebut dijelaskan Manajer Operasional Lazismu UMY Rozikan SE MSi dalam siaran pers tertulisnya, Rabu (3/12/2025). Ia pun menegaskan, bantuan Family Kit dan School Kit penting untuk segera dikirim.

“Family Kit bagian dari perlengkapan dasar korban banjir di Sumatera seperti selimut atau kebutuhan mandi justru sering terlewat,” ungkapnya.

Baca Juga: DPR Pastikan Revisi UU P2SK Tak Ganggu Independensi Bank Sentral

Ia menambahkan,kebutuhan seperti popok bayi hingga pembalut/ menstrual cup merupakan kebutuhan penting yang sangat mendesak, terutama bagi korban yang kehilangan pakaian dan perlengkapan pribadi.

Selain Family Kit, Lazismu UMY juga menyiapkan School Kit, berisi perlengkapan sekolah lengkap untuk siswa SD, SMP, hingga SMA.

Bantuan ini diharapkan dapat mendukung kelanjutan proses belajar mengajar bagi anak-anak yang kehilangan seluruh alat tulis dan buku akibat rumah mereka yang hanyut atau rusak parah.

Dalam proses distribusi, Lazismu UMY sebagai penggalang dana akan bekerja sama dengan Lazismu Pusat dan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC).

Baca Juga: Majelis Taklim Hati Beriman, Penguatan Moral dan Spiritual di Kota Toleran Salatiga

“Lazismu UMY terutama sebagai penggalang dana, nantinya MDMC yang terjun langsung di lapangan. Pendekatan terstruktur yang diterapkan Muhammadiyah memastikan bantuan yang dikirim sesuai dengan kebutuhan aktual,” jelas Rozikan.

Bahkan, dengan berdasarkan asesmen MDMC, akan dapat menghindari penumpukan pada satu jenis bantuan saja. Selain itu, penanganan bencana memiliki tahapan panjang.

“Misalnya, setelah fase tanggap darurat, UMY biasanya akan mengirimkan tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) untuk mendukung tahap pemulihan atau recovery,” imbuh Rozikan.

Lazismu UMY pun, lanjutnya, siap memberikan dukungan penuh bagi tim KKN tersebut. Saat ini, pihaknya terus menghimpun donasi dengan target minimal Rp 100 juta hingga pelaksanaan Wisuda UMY pada 10-11 Desember 2025 mendatang.*

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X