HARIAN MERAPI - Direktur Utama Bank BJB, Yusuf Saadudin, wafat pada Jumat dini hari, 14 November 2025, di Bandung. Namun hingga hampir sepekan setelah kepergiannya, tidak ada penjelasan resmi dari manajemen BJB mengenai penyebab kematian.
Minimnya klarifikasi membuat berbagai spekulasi berkembang di kalangan nasabah dan publik.
Seorang sumber yang mengetahui persis peristiwa itu memastikan bahwa almarhum mengalami kecelakaan saat bermain golf sebelum kondisinya memburuk dan dilarikan ke rumah sakit.
Baca Juga: Pura-pura bantu punguti belanjaan jatuh, lihat iPhone 16 Plus malah dikantongi sendiri
Menurut sumber tersebut, insiden terjadi ketika bola yang dipukul salah satu rekan bermain melenceng dan mengenai bagian sensitif tubuh almarhum, sehingga memicu cedera serius.
“Iya, itu kecelakaan,” katanya.
Sumber itu menceritakan bola teman mainnya meleset dan mengenai beliau. “Itu kecelakaan di lapangan golf,” ujar sumber tersebut saat dihubungi terpisah.
Sumber yang sama menyebut almarhum langsung mendapatkan pertolongan dan dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tidak dapat diselamatkan. Detail lokasi lapangan dan identitas rekan bermain tidak dijelaskan lebih jauh.
Baca Juga: Sebanyak 963 warga terdampak erupsi Semeru sudah terima makanan siap saji dari Pemkab Lumajang
Di berbagai kalangan internal BJB, informasi ini sebenarnya sudah beredar sejak hari pertama. Namun tanpa klarifikasi resmi dari manajemen, rumor berkembang tanpa kendali.
BJB Emiten
Soal diamnya BJB ini, banyak pertanyaan bermunculan: mengapa tidak ada rilis resmi? Apa alasan keterlambatan konferensi pers? Dan mengapa perusahaan terbuka seperti BJB memilih diam?
Baca Juga: Jembatan Pandansimo Mendadak Ganti Nama Jembatan Kabanaran, Ini Respons Bupati Bantul
Sebagai emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, BJB memiliki kewajiban untuk menyampaikan keterbukaan informasi material, termasuk kejadian yang menyangkut pucuk pimpinan perusahaan.