Posko tersebut berfungsi untuk memberikan informasi kepada keluarga korban serta mengoordinasikan kebutuhan penanganan medis.
Di sisi lain, sejumlah pejabat termasuk anggota DPR RI dan perwakilan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) telah meninjau kondisi para korban di rumah sakit.
Sebagian Siswa Dijalani Operasi
Dalam kesempatan berbeda, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Margaret Aliyatul Maimunah mengunjungi para korban di RS Islam Jakarta Cempaka Putih.
Margaret menuturkan, terdapat 7 anak yang dijadwalkan menjalani operasi akibat mengalami luka serius.
“Ada sebagian yang harus dioperasi ya. Tadi data terakhir ada sekitar tujuh anak,” kata Margaret kepada awak media di RS Islam Jakarta, pada Jumat, 7 November 2025.
Ketua KPAI menuturkan, awalnya hanya ada 14 korban yang menjalani rawat inap.
Kendati demikian, jumlahnya terus bertambah seiring adanya rujukan dari puskesmas ke rumah sakit karena kondisi beberapa siswa memburuk.
Baca Juga: Sopir Truk Luka Parah Dianiaya Dua Pemabuk di Gunungkidul, Ini Kronologinya
“Informasinya tadi, 33-an anak yang masih ada di sini. Tapi rupanya bertambah karena sebagian anak ada yang dibawa dari puskesmas,” ujarnya.
Dampak Psikologis Jadi Sorotan
Selain luka fisik, Margaret menegaskan bahwa anak-anak yang terlibat dalam insiden ini juga mengalami tekanan psikologis.
“Karena pasti anak-anak ini mengalami trauma," terang Margaret dalam kesempatan yang sama.