Tambang batu di Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semin, Gunungkidul runtuh, seorang penambang tewas di lokasi

photo author
- Rabu, 5 Maret 2025 | 14:39 WIB
Proses evakuasi korban tertimbun bukit longsor di Kalurahan Candirejo. (MERAPI-Istimewa)
Proses evakuasi korban tertimbun bukit longsor di Kalurahan Candirejo. (MERAPI-Istimewa)

HARIAN MERAPI – Seorang penambang batu manual Wiyanto (43) warga Padukuhan Lemahabang, Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semin, Gunungkidul tewas dan terkubur hidup-hidup akibat tebing yang jadi tambang batu runtuh di lahan miliknya sendiri, Rabu (5/3/2025).

Proses evakuasi memakan waktu kurang dari satu jam lantaran material dan longsoran tebing cukup banyak mencapai puluhan meter kubik dengan ketinggian dua .meter.

“ Proses evakuasi dilakukan warga dari petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) ,” kata Lurah Candirejo Agus Supriyadi.

Baca Juga: Lokalitas sejarah kompleks Kerajaaan Mataram Islam di Kotagede, Bangunan Masjid Gedhe berarsitektur tradisional Jawa

Informasi yang berhasil dihimpun di lokasi kejadian, menyatakan bahwa pagi itu korban Wiyanto bersama ayah mertuanya melakukan aktivitas penambangan batu kapur di lahan miliknya sendiri.

Selain mencari batu korban bermaksud untuk meratakan lahan.

Saat aktivitas penambangan dilakukan, tanpa disadari batu besar diatas yang berada diatas tebing runtuh dan longsoran material berbentuk paras bercampur tanah menimpa tubuhnya yang saat itu tepat berada di bawah tebing.

Saat kejadian korban masih bisa berteriak meminta tolong dan warga setempat yang mengetahui kejadian itu kemudian berusaha mengevakuasi korban dengan alat seadanya.

Baca Juga: Ini pentingnya melakukan tes genetik bagi pasangan yang ingin hidup sehat secara lebih presisi

“Beberapa saat sebelum tubuhnya berhasil dievakuasi korban sudah tidak merespon dan diketahui telah meninggal di lokasi kejadian,” imbuhnya.

Dari keterangan warga setempat, sebelum tebing tersebut longsor sudah dilakukan penambangan dan bukit yang dikenal warga sebagai cempluk itu sudah menyerupai goa lantaran sering digunakan untuk aktivitas penambangan konvensional.

Longsornya bukit tersebut diduga karena sebelumnya diguyur hujan deras. Karena terjadi getaran saat dilakukan penambangan menyebabkan bukit tersebut longsor dan menimpa korban hingga tewas di lokasi kejadian. 

“ Usai dievakuasi jenazahnya langsung diperiksa Tim Dokter Puskesmas setempat selanjutnya diserahkan pihak keluarganya untuk dimakamkan,” katanya. (Pur) *

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

KPK OTT Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:00 WIB
X