HARIAN MERAPI - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menyiapkan dua lokasi untuk pengungsian menyusul terjadinya pergerakan tanah Desa Waringinsari, Kecamatan Takokak.
Pergerakan tanah terjadi sejak Sabtu (23/11) setelah hujan turun deras mengguyur sebagian besar wilayah Cianjur dengan intensitas tinggi, membuat pergerakan tanah meluas.
"Laporan sementara 135 rumah rusak akibat pergerakan tanah, tidak ada korban jiwa namun sekitar 407 jiwa mengungsi karena rumah mereka rusak berat, sedang dan ringan, sehingga rawan untuk ditempati," kata Kepala Pelaksana BPBD Cianjur Asep Sukmana Wijaya di Cianjur Minggu (24/11/2024).
Baca Juga: Harga bawang putih naik jadi Rp41.840 per kg, minyak curah turun menjadi Rp16.850 per kg
Hingga Sabtu malam, sebagian besar warga mengungsi ke rumah sanak saudaranya yang aman dari pergerakan tanah dan beberapa diantaranya di tempat pengungsian yang dibangun petugas, relawan dan aparat desa serta kecamatan tidak jauh dari perkampungan.
Untuk antisipasi pergerakan tanah meluas dan warga yang mengungsi bertambah, pihaknya sudah meminta aparat desa dan kecamatan menyiapkan lokasi guna membangun tenda pengungsian di Desa Waringinsari dan Sukagalih.
"Kami sudah minta petugas dan relawan mendirikan tenda untuk warga mengungsi karena laporan sementara pergerakan tanah masih terjadi dengan kedalaman yang bertambah, sehingga rumah yang rusak bertambah parah," katanya seperti dilansir Antara.
Baca Juga: Uji Ketangguhan Mobil Listrik, MGEVC Indonesia Touring Jakarta-Jogja
Camat Takokak Dadan Adiansyah, mengatakan pergerakan tanah terus meluas di dua desa, sehingga warga terpaksa diungsikan ke sejumlah tempat aman termasuk menumpang di rumah saudaranya saat malam hari ketika hujan kembali turun deras.
Pihaknya mencatat dari 135 rumah yang rusak, 31 di antaranya rusak berat, 43 rumah rusak sedang dan 56 rumah rusak ringan, saat pergerakan tanah terjadi pemilik rumah sudah mengungsi, sehingga tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
"Pemilik sudah lebih dulu mengungsi karena melihat tanda alam akan terjadi bencana, dimana sebelum pergerakan tanah terjadi sempat terjadi longsor saat hujan turun deras lebih dari dua jam," katanya.
Saat ini, pihaknya masih memperbaiki data terbaru terkait dampak pergerakan tanah yang meluas dengan ke dalaman yang terus bertambah, sehingga warga di sejumlah wilayah akan diungsikan ke sejumlah lokasi yang sudah disiapkan.(*)