Wakil Ketua BPK: Kurikulum Pendidikan Akuntansi di Perguruan Tinggi harus diubah

photo author
- Senin, 6 Februari 2023 | 16:31 WIB
Wakil.Ketua.BPK RI Dr Agus Joko.Pramono (tengah) pakai.batik.bergambar lambang garuda , Ketua.Umum.Kamaksigama dan juga sebagai moderator. Atik.Purwantiningsih, SE, Maaf, Ak, CA. (Istimewa)
Wakil.Ketua.BPK RI Dr Agus Joko.Pramono (tengah) pakai.batik.bergambar lambang garuda , Ketua.Umum.Kamaksigama dan juga sebagai moderator. Atik.Purwantiningsih, SE, Maaf, Ak, CA. (Istimewa)

HARIAN MERAPI - Peran akuntan yang penting adalah dalam penyediaan data yang akurat dan komprehensif.

Dan, yang paling penting adalah mempertajam kemampuan melakukan analitikal data untuk pengambilan keputusan.

“Sehingga akuntan bisa menjadi mitra strategis pemerintah menyajikan data yang baik serta memperkuat budaya akuntabilitas dan 'governance'serta problem solver dalam permasalahan tertentu,” kata Wakil Ketua BPK (Badan Pemeriksa Keungan) RI Dr Agus Joko Pramono, MAcc., Ak, CSFA., CPA, CFrA, QGIA, CGCAE pada acara Seminar dan Temu Alumni dengan tema “Profesionalisme Akuntan dalam Antisipasi Krisis Ekonomi Dunia,” di Auditorium Drs. Soekamto, MSc, Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, Sabtu (4/2/2023).

Baca Juga: Lantik PAC dan ranting, Partai Gerindra Bantul target pertahankan perolehan kursi dewan dalam Pileg 2024

Jadi, kata Joko (panggilan akrab Dr Agus Joko Pramono, penting sekali dalam pengambilan keputusan ini adalah dengan memahami data yang lalu,

menyajikan data yang sekarang dan memproyeksikan kira-kira dalam bentuk ini ke depan seperti apa.

Namun ilmu pengetahuan yang didapatkan oleh lulusan akuntansi di kampus untuk menelahaan itu semua tidak cukup.

“Karena saya melihat trend dalam pelaporan keuangan sudah ke ESG (Environmental, Social and Corporate Governance) dan SDGs (Suistainable Development Goals).

ESG adalah standar praktis bisnis yang memperhatikan keberlanjutan lingkutan, sosial dan tata kelola usaha yang baik dan ini trend yang menarik minat investor dari dunia usaha.

Baca Juga: Resep membuat matcha mille crepes, semudah itu? yuk simak caranya dan dicoba

Sementara itu SDGs merupakan suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia termasuk Indonesia guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi kemiskinan dan ini berisi 17 tujuan.

Sementara ilmu ESG dan SDGs ini ilmunya bukan dari akuntan.

Jadi, ia menambahkan, akuntansi yang bisnisnya katanya laporan keuangan harus menambah ilmunya dengan ESG dan SDGs yang selama ini tidak dipelajari di kampus.

“Akuntan yang saya lihat ada selisih antara yang dibutuhkan dan diajarkan. Karena itu harus kurikulum pendidikan akuntansi di Perguruan Tinggi harus diubah,”kata Joko berharap.

Selanjutnya Kepala Program Studi Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi Bisnis UGM Prof Dr Abdul Halim MBA, CA dalam keynote speech mengatakan going concern (kelangsungan hidup suatu entitas sebuah usaha dalam laporan keuangan) tercermin dalam menjaga kode etik.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X