HARIAN MERAPI- Asosiasi Pendidikan Ilmu Komunikasi Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (APIK PTMA) menggelar beberapa kompetisi tingkat internasional dengan peserta paling banyak berasal dari Indonesia, China dan India.
Rangkaian kegiatan kompetisi dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) selama dua hari, baru-baru ini. Suatu prestasi membanggakan, lima mahasiswa lmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berhasil meraih kejuaraan.
Kelima mahasiswa tersebut, yaitu Daffa Tabris (juara II Fotografi), Nurul Hayati (juara harapan III Tiktok), Maudy Marditta (juara harapan II Digital Journalism) dan Ichsan Herwanto (juara III Public Relations Crisis Programs).
Menurut Maudy Mardita, dengan mengikuti kompetisi tersebut bisa memperoleh banyak wawasan dan pengalaman berharga. Khususnya kompetisi yang diikuti, yakni Digital Journalism sangat menarikdan menantang, misalnya dalam pengembangan potensi diri.
"Kami berlima merupakan kontingen dari UMY yang ikut dalam lomba yang sangat menantang, karena mempertemukan mahasiswa dari berbagai kampus termasuk beberapa kampus dari luar negeri. Kami terlebih dahulu ikut workshop, berkolaborasi dan akhirnya berkompetisi,” terangnya.
Sementara itu, Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi UMY, Erwan Sudiwijaya SSos MBA MA mengatakan, dengan adanya keikutsertaan mahasiswa dalam kompetisi diharapkan mahasiswa semakin lekat dengan atmosfer akademik dan kompetisi.
“Meskipun ini kompetisi, yang menarik adalah adanya inisiasi jejaring antar mahasiswa Ilmu Komunikasi,” tandasnya.
Selain itu dengan mengikuti rangkaian kegiatan tersebut, lanjutnya, bisa menjadi modal sosial bagi mahasiswa untuk mengembangkan kolaborasi antarkampus karena telah saling mengenal.
“Setelah kompetisi, kami berharap mahasiswa terus saling silaturahmi. Dengan silaturahmi diharapkan bisa pula memperoleh banyak manfaat,” urai Erwan.
Masih menurutnya, mekanisme kompetisi tersebut diawali dengan workshop yang diisi fasilitator dosen-dosen dari berbagai kampus dalam jejaring APIK PTMA.
Setelah workshop dilanjutkan dengan kompetisi yang disupervisi para fasilitator. Penjurian dilakukan oleh juri yang berkompeten di bidang masing-masing.
Baca Juga: Persiapan perayaan Natal 2022, Polres Sukoharjo sterilisasi gereja