HARIAN MERAPI - SMA Muhammadiyah Kudus mengimplementasikan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan menggelar karya bertema kewirausahaan dan pentas seni di halaman sekolah setempat, Kamis (15/12/2022).
Gelar karya P5 yang diikuti ratusan siswa kelas X SMA Muhammadiyah Kudus tersebut menyuguhkan 24 stand kewirausahaan, di antaranya bermacam olahan makanan atau kuliner, serta barang-barang kerajinan.
Para siswa SMA Muhammadiyah Kudus menyajikan makanan dan minuman hasil olahan mereka sendiri. Setiap stand juga nampak ramai dikerubuti oleh siswa lainnya yang terlihat tertarik untuk membeli.
Baca Juga: Miliki kandungan antioksidan, terung ungu maupun lobak bantu hindarkan penyakit jantung koroner
Puluhan stand menjajakan jajanan tradisional, jamu tradisional, makanan dan minuman kekinian, hingga gorengan dan makanan ringan lainnya.
Kepala SMA Muhammadiyah Kudus Edi Kusmanto mengatakan, gelar karya bertema kewirausahaan ini menjadi salah satu kegiatan yang masuk dalam struktur implementasi kurikulum merdeka berupa P5.
Kegiatan ini merupakan hasil pembelajaran siswa yang telah berlangsung selama satu semester.
"Ini merupakan implementasi dari kurikulum merdeka yang ada di sekolah, nanti semester depan akan kita tampilkan tema berikutnya, Inshaa Allah nanti ada tema Gaya Hidup Berkelanjutan," ungkapnya.
Baca Juga: Kantor Wakil Ketua DPRD Jatim disegel KPK, ini kantor lainnya yang disegel
Gelar karya para siswa itu juga ditujukan untuk membangun karakter jiwa enterpreneur dari para siswa.
Di mana, ada sekira 163 siswa yang terbagi dalam enam kelompok yang ikut. Siswa kelas X ini sendiri merupakan sasaran dari pembelajaran P5.
"Kami menyadari bahwa anak lulusan SMA tidak semua bisa melanjutkan ke perguruan tinggi, jadi kita berikan bekal enterpreneur semacam ini untuk nantinya bisa dimanfaatkan setelah lulus," terangnya.
Ditambahkan, pada tahun ajaran baru nanti akan dihadirkan kelas vokasi baru, yakni kelas tata boga dan kelas design grafis. Pihak sekolah pun telah melakukan kerjasama atau MoU dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Kudus terkait dengan pengadaan sertifikat untuk legalitas.
Baca Juga: 13 imigran gelap asal Irak ditangkap polisi di NTT, diduga mereka akan ke Australia