HARIAN MERAPI - Sebanyak 13 imigran gelap asal Irak diamankan aparat Polres Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur Rabu malam.
Ke-13 imigran gelap tersebut diamankan di Desa Dodaek, Kecamatan Rote Selatan, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur.
Wakapolres Rote Ndao Kompol I Nyoman Surya Wiryawan, saat dihubungi ANTARA dari Kupang, Kamis pagi, mengatakan 13 imigran yang diduga berkewarganegaraan Irak itu diduga hendak berlayar ke Australia.
Baca Juga: Upah lebih tinggi, UMK Kudus 2023 tidak berlaku bagi buruh rokok, ini alasannya
"Namun kapal yang mereka tumpangi terdampar di titik nol terselatan Indonesia," kata Surya Wiryawan.
Berdasarkan informasi awal, dia menjelaskan belasan imigran gelap itu terdampar di perairan Rote Barat Daya. Namun, setelah dicek kembali, kapal tersebut terbawa arus hingga ke Rote Selatan.
"Usai ditemukan, para imigran itu kemudian dibawa ke Mapolres Rote Ndao untuk proses lebih lanjut," tambahnya.
Baca Juga: Tokopedia Hijau dukung praktik ramah lingkungan pelaku usaha dan konsumen
Selain menangkap dan menyelamatkan 13 imigran itu, Polres Rote Ndao juga menangkap tiga anak buah kapal (ABK) berkewarganegaraan Indonesia yang membawa belasan imigran tersebut.
Ketiga ABK yang masing-masing bernama Isro Pello, Aris Djawa, dan Rayan Hidayat Gafur itu berasal dari Desa Papela. Mereka saat ini masih ditahan dan dalam proses pemeriksaan.
Surya mengatakan Polres Rote Ndao sudah berkoordinasi dengan Kantor Wilayah Kemenkumham NTT terkait penemuan belasan imigran tersebut. Selanjutnya, mereka akan diserahkan ke pihak imigrasi di Kupang.*