SDIT Salsabila Bantul Telah 17 Tahun Berkiprah dengan Penuh Prestasi, ini Kuncinya

photo author
- Selasa, 24 Mei 2022 | 13:59 WIB
 Ketua Yayasan Al Muthi'in dan kepala Sekolah SDIT Salsabilla di depan tropi kejuaraan yang pernah diraih.  (Foto: Teguh Priyono)
Ketua Yayasan Al Muthi'in dan kepala Sekolah SDIT Salsabilla di depan tropi kejuaraan yang pernah diraih. (Foto: Teguh Priyono)

BANTUL, harianmerapi.com - Membangun sinergi serta menjalin komunikasi yang intensif dengan orangtua siswa, menjadi salah satu upaya yang semakin memperkuat eksistensi SDIT Salsabilla, Maguwa, Banguntapan, Bantul yang dikelola oleh Yayasan Al Muthi'in.

Sebagai mana diungkap Ketua Yayasan Al Muthi'in Ir. Suroyo, Senin (23/5/2022), di Kantornya jalan Cendrawasih, Maguwo, Banguntapan, Bantul.

SDIT Salsabilla adalah sekolah yang berbasis kepada masyarakat. Sehingga akan selalu bergerak untuk melayani kebutuhan pendidikan berkualitas bagi masyarakat Maguwa,Banguntapan dan sekitarnya.

Baca Juga: Cerita Lucu Kesulitan Membuka Pintu di Klinik Hewan dan Tidur Nyenyak tak Terasa Menindih Kotoran Kucing

"Sejak tujuh belas tahun lalu kita berkiprah semata untuk memberikan pelayanan pendidikan yang baik dan bermutu sesuai dengan harapan orangtua siswa," tutur Ir. Suroyo yang didamping Kepala Sekolah SDIT Salsabilla Imam Sofian S.Pd.

Menurut Suroyo secara bertahap pembangunan fisik serta mutu pendidikan akademik terus ditinggkatakan, hingga menjadi salah satu sekolah unggulan yang berada di Kapanewon Banguntapan, Bantul.

Lebih lanjut Suroyo menjelaskan, keberadaan SDIT Salsabilla adalah salah satu usaha non profit artinya sekolah ini berada dalam koordinasi kegiatan dakwah di bawah Direktur Islamic Centre.

Sesuai dengan misi mencerdaskan kehidupan berbangsa, sehingga sekolah ini harus memberikan manfaat yang sebesar besarnya bagi masyarakat sekitar.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Sagitarius Besok 25 Mei 2022, Jangan Paksa Kekasih Bertahan Jika Memang Sudah Tak Cinta

"Untuk biaya pendidikan kita hanya mengikuti keinginan orangtua siswa. Apa yang mereka inginkan untuk anak-anak kita laksanakan."

"Jadi mungkin akan terkesan mahal biayanya, namun itu adalah keinginan orangtua siswa dan selama ini komunikasi itu berjalan lancar," tuturnya.

Untuk tahun ajaran yang akan datang,pihaknya merencanakan akan membuka satu rombongan belajar (rombel) lagi.

Mengingat Kouta dua kelas yang dibuka ternyata sudah terpenuhi dari warga masyarakat di luar Maguwa, Banguntapan yang mendaftar jauh lebih awal.

Sedangkan masyarakat di Maguwa, Banguntapan sendiri justru belakangan mendaftarkan anak-anak mereka.

Baca Juga: Cerita Lucu Warung Makan dengan Nama Bakso Sukar dan Mbok Susah serta Beli Motor dengan Uang Receh

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X