Bahas Tips Meraih Gelar Profesor, Webinar Nasional yang Diikuti 250 Rektor dan 8.000 Dosen Sabet Rekor MURI

photo author
- Rabu, 6 April 2022 | 20:05 WIB
Penyerahan rekor Muri untuk kegiatan Webinar Nasional dengan peserta terbanyak Selasa (05/04/2022) sore.  (Humas SEVIMA)
Penyerahan rekor Muri untuk kegiatan Webinar Nasional dengan peserta terbanyak Selasa (05/04/2022) sore. (Humas SEVIMA)

Baca Juga: Keluarkan Surat Keputusan, Pusat Bubarkan Koperasi Tidak Aktif di Sukoharjo

Misalnya, jika kampus belum memiliki fasilitas pendanaan yang cukup untuk para dosen berkuliah S3 dan mempublikasikan jurnal, maka Rektor harus turun untuk memfasilitasi.

Sedangkan dosen, punya kewajiban dan tekat teguh untuk terus belajar. Kampus bisa membentuk Tim Percepatan Guru Besar dan menyelenggarakan Coaching Clinic (pelatihan), dimana dosen yang belum profesor dapat belajar dari seniornya yang sudah menjadi profesor.

“Di Universitas Lampung, kami meningkatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan memberikan insentif, puluhan juta bagi setiap dosen yang mampu mempublikasikan artikel jurnal internasional."

"Rektor juga bisa ambil langkah-langkah terobosan seperti menyediakan Beasiswa S3, mendirikan program studi S3, sampai saya juga menagih ke Dekan, Prodi, dan Bagian Akademik, kalau ada dosen yang proses jadi profesornya terlalu lama,” lanjut Karomani mengisahkan best practice dari kampusnya yang pada 2021 lalu menyandang gelar sebagai kampus dengan pengukuhan Profesor terbanyak se-Indonesia.

Kebijakan, lanjut Prof. Djohar Arifin selaku Anggota DPR yang membidangi pendidikan, juga perlu ditransformasi dalam rangka mempermudah persyaratan Profesor.

Baca Juga: Legenda Sunan Tembayat 10: Sebelum Sampai Jabalkat, Goresan Kuku di Tanah Memunculkan Sendang Kucur

Sesuai dengan slogan Kampus Merdeka, seharusnya gelar Profesor ditentukan secara langsung oleh kampus. Karena, kampuslah yang paling mengetahui potensi para dosennya masing-masing.

“Saya terus sampaikan kepada Saudara Menteri, bahwa kampus ini belum merdeka. Jika kampus itu yakin seseorang layak menjadi Profesor, tentu dengan kriteria yang jelas, maka tidak perlu lagi dibebani syarat administrasi yang begitu banyak. Masak kita tidak percaya dengan kualitas akademik Universitas Indonesia dan Universitas Lampung?,” pungkas Djohar.

Senada, Jaya Suprana selaku Pendiri Rekor MURI juga menggarisbawahi keharusan Indonesia dapat mengejar kekurangan jumlah profesor atau guru besar tersebut.

Rekor MURI kedelapan yang diraih oleh Universitas Lampung dan pertama kalinya diraih oleh SEVIMA ini, diharapkan Jaya dapat memberi inspirasi kepada seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Agar bisa melahirkan para guru besar yang ahli dan kompeten.

“Setiap perguruan tinggi di Indonesia wajib memiliki tenaga pendidik yang kompeten dan ahli di bidangnya. Oleh karena itu, ruang aktualisasi dosen seperti acara seperti ini sangat kami apresiasi penuh. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan meningkatkan sinergi untuk meningkatkan guru besar di Indonesia,” pungkas Jaya. *

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X