Ia memandang deradikalisasi sebagai proses yang rumit dan tidak mudah. Radikalisme bukan hanya soal kesalahan ideologi agama, radikalisme menggambarkan fenomena sosial masyarakat yang begitu kompleks.
Penanganannya tidak cukup hanya dengan me-reinterpretasi ayat-ayat suci Al-Quran saja, namun butuh kerja keras semua pihak.
Guru besar Prof. Kastolani menyampaikan orasi ilmiah Menyoal Nalar Islam Memperbaiki Cara Kita Beragama.
Pemaknaan ajaran keagamaan terjadi melalui proses transmisi dan transformasi melalui tafsir-tafsir keagamaan yang diperankan tokoh Islam.
Proses ini pada akhirnya menegaskan ajaran keislaman dalam wujud praktik ditentukan pada bagaimana pemeluknya mengekspresikan keagamaannya.
“Sejatinya apa yang kita lakukan, bergantung dengan apa yang kita pikirkan,” katanya.*