UKDW Yogyakarta Kukuhkan Prof Yahya Jadi Guru Besar di Acara Dies Natalis le-59

photo author
- Rabu, 3 November 2021 | 08:44 WIB
Pengukuhan Guru Besar Pdt. Prof. Yahya Wijaya, Ph.D.  (Dok. UKDW Yogyakarta.)
Pengukuhan Guru Besar Pdt. Prof. Yahya Wijaya, Ph.D. (Dok. UKDW Yogyakarta.)

JOGJA, harianmerapi.com - Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta menggelar acara Dies Natalis ke-59 secara spesial, dengan Pengukuhan Guru Besar Pdt. Prof. Yahya Wijaya, Ph.D. di bidang ilmu Teologi.

Acara berlangsung secara luring dan daring dengan menerapkan protokol kesehatan pada hari Senin, 1 November 2021.

Pada kesempatan tersebut Pdt. Prof. Yahya Wijaya, Ph.D. menyampaikan orasi ilmiah yang berjudul Profitability, Solidarity, Sustainability Tinjauan Teologi Publik tentang Kewirausahaan Lestari.

Baca Juga: DIY Segera Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun

Prof. Yahya menyebutkan ada tiga variabel yang diinteraksikan dalam studi ini yakni entrepreneurship, ekologi, dan teologi.

“Tinjauan teologi publik menempatkan teologi dalam narasi publik dimana teologi berjumpa dan bernegoisasi dengan sumber-sumber kearifan dan pengetahuan lain,” tuturnya.

Lebih lanjut Prof. Yahya menjelaskan krisis lingkungan telah menjadi masalah global yang menuntut respons serius dari semua kalangan. Respons dari pemerintah, badan kerja sama antarnegara, lembaga swadaya masyarakat, dan kaum intelektual disampaikan dalam bentuk kajian-kajian ilmiah, kesepakatan atas protokol ekologis, standarisasi industri, dan kebijakan afirmatif.

Baca Juga: Titiek Puspa Rayakan Ulang Tahun ke-84 dengan Rilis Dua Album di Platform Streaming

Sementara pasar menyatakan responsnya sendiri dalam bentuk penyediaan produk-produk konsumer ramah lingkungan, bahan kemasan daur ulang, produk energi terbarukan, digitalisasi (mengurangi penggunaan kertas), serta edukasi
konsumen melalui produk hiburan dan pariwisata.

“Dalam hal ekologi, teologi publik perlu memperhitungkan kewirausahaan lestari sebagai praksis yang berupaya mendamaikan unsur-unsur profitability, solidarity, dan sustainability,” terangnya.

Acara dilanjutkan dengan laporan Rektor UKDW Yogyakarta yang menyampaikan perkembangan UKDW Yogyakarta dalam kurun waktu 1 November 2020 hingga 31 Oktober 2021. UKDW Yogyakarta sedang menyiapkan diri sebaik mungkin supaya semester depan dapat memulai proses hybrid learning.

Baca Juga: Pernikahan yang Tak Direstui 4: Hari Demi Hari Hanya Ada Pertengkaran

Selama rentang waktu tersebut, UKDW Yogyakarta  juga mendapatkan banyak hibah dari Dikti seperti Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM), Kerja Sama Kurikulum dan Implementasi (KSKI), Inclusive Education, Pusat Karir dan Tracer Study (PKTS).

Sementara itu bentuk pembelajaran MBKM yang sudah berjalan di UKDW Yogyakarta di antaranya kampus mengajar, program bangkit, bina desa, magang industri, dan proyek kemanusiaan.

“Ini semua kita lihat sebagai tantangan, agar kampus tidak hanya sekadar mengurung diri tapi juga memberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk mahasiswa mengembangkan diri dan belajar di luar kampus,” terang Rektor.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X