Baca Juga: Kisah dan Pesona Ratu Kalinyamat 6: Punya Pengaruh Kuat di Bidang Politik dan Militer
“Keponakan saya juga sedang berkuliah disana. Tidak ada keraguan sama sekali saat mendaftar. Justru saya berpikir, andai sejak awal Covid saya sudah kuliah, wah sudah semester empat ini,” imbuh Gray.
Menyesuaikan diri untuk belajar kembali di usia kepala lima, diakui Gray tidak mudah. Ia perlu mempelajari kembali Sistem Akademik dan Sistem Pembelajaran Sevima yang digunakan di kampus. Bahkan, Gray perlu belanja buku untuk mengejar pengetahuan terbaru.
“Jadi saya sampai belanja dulu buku-buku dasar komunikasi, dan belajar sistem pembelajaran online. Ternyata dengan fokus dan semangat, semuanya bisa saya kuasai dengan mudah. Target saya, bisa lulus sarjana di usia 61 dan Magister di usia 63,” lanjut Gray.
Atas pencapaian tersebut, Rektor Universitas Esa Unggul Dr. Arief Kusuma mengungkapkan bahwa semangat belajar Gray bisa menjadi inspirasi generasi muda untuk tak pernah lelah menuntut ilmu. Terlebih, berkuliah sembari beraktivitas sebagai profesional bukanlah perjuangan yang mudah.
"Profesional bekerja pagi sampai sore, lalu berkuliah selama kurang lebih lima jam, selama empat tahun jenjang sarjana. Itu bukan sesuatu yang mudah. Harus siap tenaga dan mental. Tapi dengan kehadiran Gray Zain dan para profesional, kami sendiripun sebagai dosen juga banyak belajar dari pengalaman dan perjuangan mereka," pungkas Rektor. *