HARIAN MERAPI - UI Green Metric merupakan pemeringkatan perguruan tinggi kelas dunia yang diinisiasi Universitas Indonesia (UI) sejak 2010 silam.
Suatu prestasi menggembirakan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berhasil masuk 20 besar (peringkat ke-17) jajaran Perguruan Tinggi Berkelanjutan Terbaik versi UI Green Metric World University Rankings 2022 tingkat nasional.
Prestasi tersebut diraih setelah bersaing dengan 126 perguruan tinggi lainnya di Indonesia. Sedangkan di tingkat internasional, UMY menempati peringkat ke-130 UI Green Metric 2022 yang melibatkan 1.050 perguruan tinggi dari 85 negara di seluruh dunia.
Baca Juga: Raden Tumenggung Padmanegara terkenal kuat tirakat, pernah tapa ngalong digoda Dewi Lanjar
Menurut Kepala Pusat Data dan Informasi Strategis, Badan Perencanaan dan Pengembangan UMY, Ir Tony K Hariadi MT IPM, dalam UI Green Metric tersebut ada 6 kriteria penilaian yang menitikberatkan pada komitmen pengelolaan lingkungan kampus.
Enam kriteria penilaian tersebut sudah diterapkan dengan baik pula oleh UMY, sehingga bisa mengumpulkan banyak nilai.
“Enam kriteria penilaian dalam UI Green Metric adalah Setting and Infrastructure, Energy and Climate Change, Waste Management, Water Management, Transportation, serta Education and Research,” papar Ir Tony, baru-baru ini.
Dari keenam kriteria tersebut, lanjutnya, UMY berhasil meraih total poin 7.975 dengan poin tertinggi terletak pada kriteria energi dan perubahan iklim.
Pasalnya, dalam kriteria tersebut semua fasilitas sarana dan prasarana di UMY menggunakan produk yang renewable energy, seperti penggunaan solar panel sebagai sumber tenaga listrik.
Lalu untuk efisiensi energi perangkat dengan menggunakan lampu LED. Tak kalah penting, melalui penggunaan produk renewable energy dan efisiensi energi tersebut membawa dampak positif bukan hanya bagi UMY, namun juga lingkungan.
“Langkah penghematan energi yang kami lakukan ini turut mengurangi biaya energi yang kami keluarkan, sehingga pengeluaran pun menjadi lebih hemat,” tandas Toni.
Selain itu, tambahnya, dengan penghematan energi termasuk bentuk partisipasi dalam mengurangi efek emisi gas rumah kaca yang menyebabkan terjadinya perubahan iklim.
Masih menurut Tony, selain kriteria energi dan perubahan iklim, kriteria pendidikan dan riset serta transportasi juga mendapat poin tinggi.
Baca Juga: Kejadian lagi, seorang polisi tertembak rekannya sendiri