HARIAN MERAPI – Pada masa hidupnya, Raden Tumenggung (RT) Padmanegara dikenal tekun tirakat. Dia bahkan dikisahkan pernah menjalani laku tapa ngalong.
Sebagai bupati atau adipati di zaman kerajaan, RT Padmanegara gentur laku tirakat dan tapa brata.
Di masa peperangan, memang sudah lazim tokoh seperti RT Padmanegara gentur tirakat agar punya kesaktian.
Kisah paling terkenal dari laku tirakat RT Padmanegara adalah tapa ngalong.
Konon, ceritanya ketika sedang melakukan tapa ngalong itu RT Padmanegara digoda oleh Dewi Lanjar. Namun, godaan itu bisa diatasi.
Dewi Lanjar yang gagal menggoda RT Padmanegara, merasa malu dan pulang ke Laut Selatan.
Kemudian, Ratu Kidul menyuruhnya tinggal di Pantai Utara, Jawa Tengah. Dipercaya, Keraton Dewi Lanjar terletak di Pantai Pekalongan, dekat Sungai Slamaran.
Baca Juga: Kejadian lagi, seorang polisi tertembak rekannya sendiri
Dari kisah tapa ngalong ini kemudian tempat tersebut diberi nama Pekalongan.
Namun kata ‘pekalongan’ juga merupakan istilah setempat, halong-along. Artinya, hasil berlimpah. Ini semakna dengan kata pengangsalan yang berarti pembawa keberuntungan.
Kata pengangsalan ini terdapat dalam Babad Mataram Sultan Agung. Babad ini menceritakan keberangkatan pasukan RT Padmanegara menuju Batavia.
‘Gegaman wus kumpul dadi siji, samya dandan samya numpak palwa, gya ancal mring samudrane, lampahe lumintu, ing Tirboyo lawan semawis, ing Lepentangi, Kendal, Batang, Tegal, Sampun, Barebes lan Pengangsalan. Wong pesisir sadoyo tan ono kari, ing Carbon nggertata’.
Baca Juga: Peneliti : Politik gagasan lebih bermanfaat dibanding politik identitas
Artinya, ‘senjata-senjata telah berkumpul jadi satu. Setelah semuanya siap, para prajurit diberangkatkan berlayar.