harianmerapi.com - Sejarah Hari Guru Nasional memang tidak lepas dari Hari Ulang Tahun PGRI yang diperingati 25 November 2021.
Hari Guru Nasional telah ditetapkan oleh pemerintah RI sejak dikeluarkannya Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994.
Dalam Keputusan Presiden itu ditetapkan bahwa hari lahir PGRI tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional dan diperingati setiap tahun.
Baca Juga: Hari Guru Nasional 2021, Sejarah PGRI yang Dibentuk 100 Hari Pasca Proklamasi
Dikutip dari laman PGRI Kota Jogja, Perjuangan pergerakan guru di Indonesia sebenarnya telah dimulai sejak zaman penjajahan Belanda.
Dimana guru-guru pribumi membentuk organisasi pada tahun 1912 bernama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB).
PGHB menjadi organisasi yang menaungi guru pribumi dari berbagai kalangan, seperti guru bantu, guru desa, kepala sekolah, dan penilik sekolah. Latar belakang mereka juga berbeda-beda serta bertugas di Sekolah Desa dan Sekolah Rakyat Angka Dua.
Baca Juga: Hari Guru Nasional 2021, Sejarah Organisasi Guru yang Dibungkam pada Masa Penjajahan Jepang
Namun setelah itu bermunculan berbagai organisasi guru yang lebih spesifik. Diantaranya Persatuan Guru Bantu (PGB), Perserikatan Guru Desa (PGD), Persatuan Guru Ambachtsschool (PGAS), Perserikatan Normaalschool (PNS), dan Hogere Kweekschool Bond (HKSB).
Selain itu tumbuh organisasi guru lain yang memiliki kecenderungan khusus seperti kebangsaan, keagamaan, atau kecenderungan lain. Diantaranya adalah Christelijke Onderwijs Vereneging (COV), Katolieke Onderwijsbond (KOB), Vereneging Van Muloleerkrachten (VVM), dan Nederlands Indische Onderwijs Genootschap (NIOG).
Pada tahun 1932 nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) diubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI). Meksibegitu, pada zaman penjajahan Jepang, kondisinya semakin sulit bagi PGI.
Baca Juga: Hari Guru Nasional 2021, Sejarah Awal Pergerakan Pendidik di Masa Belanda
Pada zaman penjajahan Jepang semua sekolah ditutup. Jepang memang cukup keras dan tegas soal ini. Bahkan segala bentuk organisasi dilarang tumbuh. Hal ini membuat PGI tidak bisa berkutik dan menghentikan semua aktivitasnya.
Kemudian, pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, diselenggarakan Kongres Guru Indonesia di Surakarta selama dua hari, 24-25 November 1945.