JOGJA, harianmerapi.com - Universitas `Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta mendapatkan kunjungan dari I Gusti Ayu Bintang Darmawati, S.E., M.Si, selaku Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia, Kamis 18 November 2021.
Pada kesempatan itu Menteri PPA mengapresiai Unisa Yogyakarta sebagai kampus perempuan berkemajuan.
Merupakan agenda dalam kunjungan kerjanya di Yogyakarta, salah satunya untuk bertemu dengan Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah (PPA) Dr.Hj. Siti Noordjannah Djohantini, M.M., M.Si beserta jajaranya di kampus Unisa Yogyakarta.
Baca Juga: Rumahku Bukan Surgaku 5: Kaget Bangun Tidur di Kamar Pembantu
Noordjannah mengatakan, kunjungan Menteri PPPA ke Unisa Yogyakarta mendiskusikan banyak hal yang terkait dengan pendidikan, pemberdayaan ekonomi, perlindungan perempuan serta anak secara substantif.
Hal ini tentunya sejalan dengan Dakwah 'Aisyiyah yang berlandaskan spirit al-Maun dengan nilai-nilai Islam berkemajuan untuk memperkokoh gerakan dalam berbagai bidang berbasis keluarga dan masyarakat melalui Gerakan Keluarga Sakinah dan Qaryah Thayyibah.
“Selain itu Menteri PPPA berharap ada sinergi dengan `Aisyiyah, karena program- program PP `Aisyiyah sangat mendukung apa yang juga sedang di agendakan oleh Kementrian PPPA,” ucap Noordjannah.
Baca Juga: Asam Lambung Naik, Kenali Penyebabnya
I Gusti Ayu menyampaikan apresiasinya kepada Unisa Yogyakarta sebagai salah satu Perguruan Tinggi yang digerakkan oleh organisasi perempuan, karena sangat konsisten terhadap persoalan perempuan dan anak.
“Semoga Unisa Yogyakarta menjadi kampus yang dapat memberdayakan perempuan,” tutur I Gusti Ayu sebagaimana dikutip kontributor Arief Hartanto.
Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat Rektor Unisa Yogyakarta mengatakan beberapa pesan dari Menteri PPPA kepada Unisa Yogyakarta untuk bisa menjadi kampus yang ramah terhadap perempuan.
“Kami diminta bu Menteri untuk terus mengkampanyekan kesehatan perempuan, serta pengembangan kajian dan pemberdayaan perempuan berkemajuan karena itu menjadi salah satu misi Unisa Yogyakarta,” kata Warsiti. *