"Jika kondisi mereka sangat parah, orang tua tidak punya penghasilan lagi, rumah hilang, atau lahan pertanian rusak, maka kita usahakan minimal satu semester gratis. Jika kondisi belum membaik, kita pertimbangkan lagi, dalam kasus tertentu kalau memang sangat berat bisa saja hingga mereka selesai kuliah," kata Rektor UMY, Achmad Nurmandi.
Sementara Universitas Islam Indonesia (UII) juga menyalurkan bantuan berlapis. Bantuan dari UII dimulai dari bantuan biaya hidup hingga pembebasan SPP sampai lulus bagi mahasiswa dengan kategori sangat berat. Bantuan tersebut meliputi bebas SPP hingga lulus dengan masa studi normal, bantuan biaya hidup sebesar Rp400 ribu per bulan selama tiga bulan untuk kategori sangat berat, serta Rp300 ribu per bulan selama tiga bulan bagi kategori berat.
Selain itu, UII juga membebaskan SPP selama satu tahun untuk kategori berat serta membebaskan biaya studi lainnya. Kategori sangat berat mencakup kondisi penopang biaya pendidikan yang meninggal dunia, rumah atau harta benda yang hancur, serta hilangnya sumber nafkah utama keluarga.
Sementara itu, Universitas Gadjah Mada (UGM) memberikan keringanan Uang Kuliah Tunggal (UKT) pada semester mendatang serta pembebasan sejumlah biaya lain di luar UKT. Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) masih melakukan pendataan mahasiswa terdampak bencana dan menyiapkan skema bantuan yang sesuai.
UPN Veteran Yogyakarta membebaskan UKT Semester Genap Tahun Akademik 2025/2026 bagi mahasiswa terdampak. Adapun UIN Sunan Kalijaga memberikan keringanan UKT pada semester mendatang disertai bantuan biaya lain di luar UKT.
Bantuan juga disalurkan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berupa keringanan biaya kuliah sebesar Rp2,5 juta serta kupon makan bagi 96 mahasiswa terdampak. Universitas 'Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta memberikan bantuan biaya hidup serta dukungan peralatan penelitian bagi mahasiswa yang tengah menyelesaikan tugas akhir.
Sementara itu, Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) menyiapkan mekanisme keringanan biaya pendidikan bagi mahasiswa terdampak bencana, termasuk opsi cicilan biaya kuliah sesuai dengan kondisi masing-masing mahasiswa.
Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta turut menyiapkan Program Penanganan Kebencanaan bagi mahasiswa terdampak banjir di Sumatera dan Aceh. Program ini mencakup pendataan mahasiswa terdampak melalui koordinasi dengan fakultas dan program studi, disertai komunikasi intensif dan pendampingan berkelanjutan.
UNU Yogyakarta juga menyediakan layanan konseling melalui Pusat Layanan Disabilitas dan Konseling (PUSDEKA) untuk membantu mahasiswa mengelola tekanan psikologis akibat bencana. Dalam mendukung keberlanjutan studi, kampus memberikan dukungan beasiswa bagi mahasiswa terdampak serta melaksanakan penggalangan dana yang disalurkan melalui LAZISNU secara transparan dan akuntabel. *