“Kita masih banyak tergantung khususnya dalam teknologi kepada negara lain. Untuk itu, kita harus menghadapinya dengan kompetensi dan karakter profesionalitas yang mumpuni sebagaimana terdapat di dalam undang-undang,” imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Rektor UMY bidang Akademik, Prof Dr Ir Sukamta ST MT IPM menjelaskan, saat ini Indonesia berada pada era generasi insinyur 5.0 dan yang menjadi pusat dari segala teknologi adalah manusia.
“Maka, manusia perlu menempatkan diri pada posisi tengah untuk mengendalikan semua teknologi, sehingga teknologi menjadi ramah kepada manusia,” ungkap Sukamta.
Dengan demikian, sebutnya, bukan manusia yang dikendalikan oleh berbagai teknologi, tapi justru teknologi yang dikendalikan oleh para insinyur untuk kemaslahatan umat dan bangsa.
Baca Juga: Tasyakuran Dies Natalis ke-37 UMBY, tumpeng dikirab dan ada pembacaan geguritan karya Dr Agus Slamet
Ia pun mengajak seluruh perguruan tinggi untuk berperan aktif dalam menjadikan lulusannya kompeten dan profesional di bidang keteknikan, sehingga jumlah insinyur Indonesia dapat meningkat dengan signifikan.
“Karena kita tahu, semua pekerjaan infrastruktur dominan ditangani oleh para insinyur. Kalau insinyurnya berkompeten, maka bangunan-bangunan infrastruktur, baik itu sipil, militer hingga pabrik akan bisa dikerjakan dengan baik” tandasnya. *